Profil Danantara Asset Management yang Jadi Dokter BUMN

- Profil Danantara Asset Management yang didirikan oleh BPI Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk mengelola anak perusahaan di berbagai bidang usaha.
- Danantara Asset Management bertugas memberikan dukungan modal, pendampingan, dan pengawasan terhadap BUMN untuk perbaikan kinerjanya.
- Pembentukan PT DAM juga diiringi dengan pembentukan Danantara Investment Management untuk memisahkan pengelolaan BUMN dengan rencana investasi Danantara.
Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah mendirikan perseroan terbatas (PT) untuk Holding Operasionalnya.
PT tersebut bernama Danantara Asset Management (DAM). Perusahaan tersebut dipimpin oleh Dony Oskaria sebagai Direktur Utama. Dony juga menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN dan Chief Operating Officer (COO) di BPI Danantara.
1. Tujuan pembentukan Danantara Asset Management

Dalam dokumen keterbukaan informasi sehubungan transaksi afiliasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), dijabarkan profil terkait pihak-pihak yang melakukan transaksi dengan perseroan. Pihak yang dimaksud adalah Danantara Asset Management, yang memberikan modal yang kepada grup Garuda Indonesia senilai 405 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp6,65 triliun.
Danantara Asset Management modal yang diberikan kepada grup Garuda Indonesia senilai 405 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp6,65 triliun. Danantara Asset Management adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan beralamat di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38, Jakarta Selatan.
Entitas itu dibentuk untuk mengelola anak perusahaan di bidang jasa minyak dan gas bumi, pertambangan, penyediaan tenaga listrik penyelenggaraan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika, perbankan, penyediaan produk biologi dan farmasi, perkebunan, pariwisata dan pendukung, keuangan dan investasi, industri pangan, pertanian, perikanan, perdagangan, perpupukan, kepelabuhanan, pengangkutan, industri pertahanan, dan jasa survey.
Danantara Asset Management juga dibentuk untuk melakukan optimalisasi pemanfaatan sumber dayanya berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
2. Tugas dari Danantara Asset Management

Dalam konferensi pers dukungan Danantara untuk grup Garuda Indonesia kemarin, Selasa (24/6/2025), Dony membeberkan tugas dari DAM. Selain bertugas melakukan pengelolaan, Danantara juga melakukan perbaikan terhadap kinerja BUMN, terutama yang mengalami masalah keuangan, seperti Garuda Indonesia.
"Bagian daripada pengelolaan itu di antaranya adalah melakukan perbaikan terhadap BUMN-BUMN yang ada," kata Dony di Plaza Mandiri, Jakarta.
Dony menegaskan DAM bisa memberikan dukungan modal, pendampingan, dan pengawasan, terhadap BUMN untuk perbaikan kinerjanya. Dalam hal ini, Dony menyontohkan dukungan modal yang diberikan kepada grup Garuda Indonesia.
"Kenapa kami melakukan tambahan equity dan transformasi ke Garuda Indonesia, adalah dalam rangka memberikan nilai tambahan yang lebih baik," ujar Dony.
Selain itu, Danantara juga terlibat dalam aksi korporasi dalam rangka peningkatan kinerja BUMN, baik merger maupun akuisisi. Akan tetapi, Danantara juga bisa menutup BUMN yang kinerjanya buruk.
"Tapi, kalau misalnya lihat ini ternyata gak bagus, ya mungkin kami tutup. Jadi, itu adalah bagian dari pengelolaan BUMN," tutur Dony.
Dony mengatakan, setelah Garuda Indonesia, pihaknya juga akan memberikan dukungan kepada BUMN lainnya yang memberikan rencana bisnis yang baik. Adapun dukungan itu bisa dalam bentuk suntikan modal atau bentuk lainnya.
"Apakah ini satu? Tidak. Nanti akan ada lagi. Karena ada lagi yang akan kita, mungkin menurut kita business plan-nya bagus. Kalau kami tambahkan equity, nanti income-nya atau labanya akan meningkat, ya pasti akan dilakukan," ujar Dony.
3. Memisahkan rencana investasi dengan pengelolaan BUMN

Dalam acara IKA FIKOM UNPAD Executive Breakfast Meeting di Hutan Kota by Plataran, Jakarta pada Rabu, (18/6) lalu, Dony mengatakan pembentukan PT DAM juga diiringi dengan pembentukan Danantara Investment Management yang dipimpin oleh Chief Investment Officer Danantara, Pandu Patria Sjahrir. Kedua PT di bawah Danantara itu dibentuk untuk memisahkan pengelolaan BUMN dengan rencana investasi Danantara.
"Jadi, sebetulnya operatingnya itu ada di dua ini. Kenapa dibuat dua? Supaya kekhawatiran yang tadi masyarakat pikirkan akan tercampurnya risiko itu tidak terjadi," ujar Dony.
Dia memastikan, rencana investasi Danantara tak akan melibatkan BUMN.
"Tidak ada urusannya kegagalan investasi dengan pengelolaan BUMN. Jadi kita jadi paham sekarang, jadi tidak ada tuh urusannya antara investasinya Mas Pandu dengan BUMN. BUMN itu di dalam Danantara Asset Management," kata Dony.
4. Pimpinan Danantara Asset Management

Entitas di bawah BPI Danantara juga telah memiliki susunan Komisaris dan Direksi, sebagai berikut.
Komisaris
Komisaris Utama: Rabin Indrajad Hattari
Komisaris Independen: Haryo Baskoro Wicaksono
Komisaris Independen: Agus Sugiarto
Komisaris: Bambang Sugeng Rukmono.
Direksi
Direktur Utama: Dony Oskaria
Direktur: Febriany Eddy
Direktur: Agus Dwi Handaya
Direktur: Setyanto Hantoro
Direktur: Banardi Riko
Direktur: Sahala Situmorang
Direktur: R. Benny Susanto
Direktur: Suning Triwulandari.