Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Pendiri Perplexity AI

ilustrasi kecerdasan buatan (unsplash.com/Steve Johnson)
Intinya sih...
  • Perplexity AI didirikan oleh mantan ilmuwan riset OpenAI, Aravind Srinivas.
  • Perusahaan ini menawarkan mesin pencari berbasis AI yang memberikan jawaban langsung dan sumber-sumber relevan.

Jakarta, IDN Times - Perplexity AI adalah salah satu inovasi terbaru dalam bidang pencarian berbasis kecerdasan buatan (AI). Didirikan pada Agustus 2022 oleh Aravind Srinivas, seorang mantan ilmuwan riset di OpenAI.

Aravind Srinivas membawa visi untuk menciptakan mesin pencari yang lebih intuitif dan efisien, tanpa terganggu oleh model bisnis yang didorong oleh iklan.

1. Profil Aravind Srinivas

Ilustrasi karyawan perusahaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebagaimana dilansir Thought Economics dan​​ OfficeChai, Aravind Srinivas adalah pendiri dan CEO Perplexity AI, sebuah perusahaan yang telah mengubah cara kita mencari dan mengakses informasi.

Lahir di India, Aravind menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi India (IIT) Madras dengan gelar ganda dalam Teknik Elektro pada 2017, sebelum melanjutkan studi PhD di Universitas California, Berkeley, di bidang Ilmu Komputer dengan fokus pada Visibilitas Komputer dan Pembelajaran Penguatan.

Sebelum mendirikan Perplexity AI pada 2022, Aravind Srinivas menghabiskan waktunya bekerja dan magang di beberapa perusahaan AI terkemuka seperti OpenAI, DeepMind, dan Google.

Pengalaman tersebut memberinya wawasan mendalam tentang teknologi AI dan memicu keinginannya untuk menciptakan sesuatu yang inovatif di bidang ini.

2. Misi Aravind Srinivas terhadap Perplexity AI

ilustrasi kecerdasan buatan (pexels.com/cottonbro studio)

Perplexity AI didirikan dengan misi untuk menjadi layanan informasi paling terpercaya di dunia. Perusahaan itu menawarkan mesin pencari berbasis AI yang tidak hanya memberikan jawaban langsung atas pertanyaan pengguna tetapi juga menyertakan sumber-sumber yang relevan untuk mendukung jawaban tersebut.

Hal tersebut memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan terpercaya dibandingkan dengan model mesin pencari tradisional.

Di bawah kepemimpinan Aravind, Perplexity AI terus mengembangkan fitur-fitur baru yang inovatif. Perusahaan telah memperkenalkan Perplexity Pro, sebuah layanan berlangganan premium yang menawarkan model-model AI lanjutan dan pencarian mendalam. Strategi itu termasuk kemitraan kreatif untuk memperluas jangkauan pengguna, seperti bundling dengan brand-brand terkenal.

Aravind Srinivas bertekad untuk menjadikan Perplexity AI sebagai pusat pencarian informasi yang intuitif dan efisien. Visi jangka panjangnya mencakup penciptaan aplikasi super yang dapat mengintegrasikan berbagai kebutuhan pencarian dan informasi dalam satu platform sentral, terutama di perangkat mobile.

3. Pendanaan dan pengakuan terhadap Perplexity AI

ilustrasi startup (IDN Times/Esti Suryani)

Dalam waktu singkat, Perplexity AI berhasil menarik perhatian investor besar di industri AI. Pada putaran pendanaan keempatnya, perusahaan berhasil mengumpulkan 62,7 juta dolar AS, yang menjadikannya sebuah unicorn dengan valuasi 1,04 miliar dolar AS.

Investor yang berpartisipasi termasuk nama-nama besar seperti NVIDIA, Jeff Bezos, Toby Lutke (pendiri Shopify), Andrej Karpathy (mantan eksekutif Tesla), dan Garry Tan (CEO Y Combinator).

Dengan pendekatan yang inovatif dan dukungan dari investor ternama, Perplexity AI berada di jalur yang baik untuk terus mengubah cara kita mengakses informasi dan mungkin menjadi salah satu perusahaan AI terbesar dengan akar dari India.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
Jujuk Ernawati
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us