Proyek Hilirisasi Dipangkas Jadi 18 Senilai 45 Miliar Dolar AS

Intinya sih...
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengurangi proyek hilirisasi dari 21 menjadi 18 setelah rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto.
- Total investasi untuk 18 proyek mencapai sekitar 45 miliar dolar AS atau setara dengan Rp729,78 triliun.
- Proyek hilirisasi merupakan program prioritas Prabowo yang akan dimulai pelaksanaannya dengan groundbreaking pertama pada Juni 2025.
Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan pemerintah telah mengurangi jumlah proyek hilirisasi dari 21 menjadi 18.
Hal itu disampaikan usai rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto bersama Satuan Tugas Hilirisasi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (23/5/2025).
"Kami baru selesai melakukan ratas dengan Bapak Presiden dengan Satgas Hilirisasi yang di mana adalah kita membahas tindak lanjut dari proyek hilirisasi yang tadinya 21 sekarang menjadi 18," katanya kepada jurnalis.
1. Proyek hilirisasi nilainya mencapai 45 miliar dolar
Proyek hilirisasi yang akan dijalankan mencakup sektor-sektor strategis seperti nikel, bauksit, pembangunan kilang minyak (refinery), fasilitas penyimpanan energi (storage), perikanan, pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
Total investasi untuk 18 proyek tersebut diperkirakan mencapai sekitar 45 miliar dolar AS atau setara dengan Rp729,78 triliun mengacu kurs Rp16.217,50 per dolar AS.
"Total investasinya kurang lebih sekitar hampir 45 miliar dolar AS," kata mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman (BKPM) itu.
2. Kolaborasi lintas kementerian dalam proyek hilirisasi
Proyek hilirisasi yang telah disepakati merupakan program prioritas Prabowo. Proyek telah dibahas secara rinci dan melibatkan kolaborasi antara Satuan Tugas Hilirisasi, Kementerian Investasi, serta kementerian teknis lainnya.
"Sudah barang tentu ini merupakan salah satu program prioritas Bapak Presiden Prabowo dan ini semuanya sudah kita bicarakan, sudah detail sekali," ujarnya.
3. Groundbreaking proyek hilirisasi dimulai Juni 2025
Bahlil menyatakan pemerintah akan memulai pelaksanaan proyek hilirisasi dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Juni 2025.
"Yang akan langsung kita jalankan dan groundbreaking pertama akan dilakukan di bulan Juni. Bulan Juni sudah mulai, kita akan melakukan groundbreaking pertama sampai dengan seterusnya," tambahnya.