Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Proyek RDMP Kilang Balikpapan Belum Rampung, Bahlil Mau Investigasi

Konferensi pers Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2024, Rabu (11/12/2024). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Menteri ESDM ingin bentuk tim khusus untuk menyelidiki proyek RDMP. Balikpapan yang tak kunjung rampung
  • Produksi minyak di Indonesia menurun tajam, dengan produksi hanya 600 ribu barel per hari dan konsumsi mencapai 1,6 juta barel per hari. 
  • Bahlil curiga ada upaya penghambatan proyek RDMP Balikpapan dan akan ikut menyelidiki masalah tersebut. 

Jakarta, IDN Times - Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia ingin membentuk tim khusus untuk menyelidiki proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang digarap oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB).

Hal itu dia ungkapkan karena proyek tersebut tak kunjung rampung. Padahal, proyek itu sudah dibangun sejak 2019, alias sudah lima tahun lamanya.

Bahlil pun mengajak Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani untuk ikut menginvestigasi.

“Kalau boleh bila perlu kita bentuk tim dari Kementerian Investasi, kami akan ikut bapak-bapak untuk kita periksa ini," kata Bahlil dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2024 di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (11/12/2024).

1. Impor minyak mentah terus meningkat

Proyek perluasan kilang minyak Pertamina menjadi salah satu penyumbang investasi terbesar di Balikpapan. (Dok. Pertamina)

Bahlil mengatakan, produksi minyak di Indonesia menurun tajam. Saat ini, produksinya hanya 600 ribu barel per hari, di mana 65 persen berasal dari kilang Pertamina, dan 25 persen dari ExxonMobil.

Sedangkan, konsumsi minyak mentah mencapai 1,6 juta barel per hari. Sehingga, impor minyak mentah pun terus meningkat. Kilang RDMP Balikpapan yang diharapkan menjadi cara mengurangi ketergantungan impor minyak mentah pun tak kunjung rampung.

“RDMP di Kalimantan Timur ini bagian tugas Pak Rosan dengan saya untuk kita mengecek. Begitu RDMP-nya tidak selesai-selesai, impornya ini naik terus," ucap Bahlil.

2. Curiga ada oknum yang sengaja hambat proyek kilang RDMP Balikpapan

Potret proyek RDMP di Balikpapan. (Dok. Pertamina)

Bahlil pun dengan tegas menyatakan kecurigaannya. Dia curiga ada upaya penghambatan proyek tersebut.

“Jadi kami akan ikut bapak-bapak untuk kita periksa ini, ini sengaja, apakah para importir yang sengaja membuat barang ini rusak supaya impor terus atau apa? Nah, ini problemnya," ujar Bahlil.

3. Pertamina targetkan proyek RDMP Balikpapan rampung tahun depan

Kantor pusat PT Pertamina (Persero). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Namun sebelumnya, Pertamina menargetkan proyek kilang RDMP Balikpapan rampung tahun depan.

Sampai 20 Juni 2024, progres Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut telah mencapai 84,61 persen, dengan beberapa pencapaian, antara lain Initial Firing untuk Gas Turbine Generator A dan C, pelaksanaan commissioning Utility Cooling Water System, dan penyelesaian instalasi SPM Lawe-Lawe. Hal tersebut merupakan langkah penting menuju operasional penuh kilang.

Direktur Utama KPB, Bambang Harimurti mengatakan, proyek itu diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar.

“Salah satu aspek penting dari RDMP Balikpapan adalah komitmennya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Kilang ini didesain untuk menjadi kilang modern ramah lingkungan dengan menerapkan teknologi terbaru yang dapat mengurangi emisi serta dampak lainnya bagi lingkungan,” kata Bambang dikutip dari Energia Weekly, Senin (15/7) lalu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vadhia Lidyana
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us