PTBA Cetak Laba Rp5,1 Triliun, Turun 16,41 Persen

- Pendapatan Bukit Asam naik 11,1 persen (yoy) menjadi Rp42,76 triliun sepanjang 2024.
- Total aset PTBA per 31 Desember 2024 tumbuh 8 persen secara tahunan menjadi Rp41,79 triliun.
Jakarta, IDN Times - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN mencetak laba bersih Rp5,1 triliun sepanjang 2024. Angka tersebut turun 16,41 persen dibandingkan 2023 atau secara year on year (yoy), yang mencapai Rp6,1 triliun.
Sementara pendapata PTBA sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp8,1 triliun.
1. Pendapatan PTBA naik 11,1 persen

Adapun pendapatan perusahaan mencapai Rp42,76 triliun sepanjang 2024, tumbuh 11,1 persen (yoy) dibandingkan 2023 sebesar Rp38,4 triliun.
Lalu, total aset PTBA per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp41,79 triliun. Nominal ini tumbuh 8 persen secara tahunan.
2. Penjualan ekspor naik 30 persen

Dikutip dari keterangan resmi PTBA, kenaikan pendapatan terutama ditopang oleh penjualan ekspor yang mencapai 20,26 juta ton atau naik 30 persen (yoy). Penjualan domestik juga meningkat 6 persen (yoy) menjadi 22,64 juta ton. Total penjualan pada 2024 mencapai 42,89 juta ton atau tumbuh 16 persen (yoy).
Penjualan batu bara PTBA didominasi oleh pasar domestik. Namun secara bauran, porsi ekspor semakin meningkat. Saat ini, porsi pasar domestik sebesar 53 persen dan ekspor 47 persen.
“Kinerja baik dapat dicapai meski terdapat berbagai tantangan, di antaranya koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi 12 persen secara tahunan dari USD 84,76 per ton pada 2023 menjadi USD 74,19 per ton di 2024,” tulis manajemen PTBA.
3. Pergerakan saham PTBA hari ini

Perdagangan saham PTBA sendiri dibuka pada level Rp2.320 per lembar hari ini. Namun, pada saat penutupan, saham PTBA melemah 100 poin atau 3,97 persen ke Rp2.420.
Selain PTBA, saham BUMN lainnya juga rontok. Perdagangan efek sempat dihentikan sementara (trading halt) karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 9,19 persen ke level 5.912,06.