Puncak Libur Tahun Baru, ASDP Siapkan Pelabuhan Alternatif

- ASDP Indonesia Ferry (Persero) siapkan pelabuhan alternatif untuk mengurangi kepadatan penyeberangan Sumatra-Jawa menjelang tahun baru 2025.
- Pelabuhan alternatif yang disiapkan adalah Pelabuhan PT Wika Beton dengan tiga dermaga, memakan waktu dua jam ke Pelabuhan Ciwandan.
- ASDP juga mengerahkan 700 personel di Pelabuhan Bakauheni, menambah fasilitas pelabuhan, dan menerapkan rekayasa lalu lintas serta sistem delaying.
Jakarta, IDN Times - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mempersiapkan pelabuhan alternatif dalam melayani puncak pergerakan masyarakat menjelang tahun baru 2025.
Untuk mengurangi kepadatan penyeberangan Sumatra ke Jawa menjelang tahun baru 2025 di Pelabuhan Bakauheni, ASDP menyiapkan pelabuhan alternatif, yakni Pelabuhan PT Wika Beton dengan tiga dermaga.
Dari pelabuhan WIKA Beton, durasi penyeberangan ke Jawa, tepatnya ke Pelabuhan Ciwandan hanya memakan waktu dua jam.
1. Rekayasa lalin diterapkan

ASDP mengerahkan 700 personel gabungan di Pelabuhan Bakauheni yang terdiri atas karyawan ASDP, petugas tiket, keamanan, kebersihan, hingga dukungan TNI, Polri, BMKG, dan stakeholder terkait. Penempatan personel dilakukan di titik-titik strategis seperti check-in, toll gate, dermaga, dan tiga buffer zone.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin mengatakan pihaknya juga menambah fasilitas pelabuhan, yakni 167 unit CCTV, 92 toilet permanen, 10 toilet portabel, dan dua posko kesehatan yang beroperasi 24 jam. Selain itu, musholla di terminal eksekutif disiapkan bagi pengguna jasa yang menunggu keberangkatan.
Selain itu, rekayasa lalu lintas dan sistem delaying diterapkan di rest area KM 20B, KM 49B, dan Terminal Agrobisnis Gayam untuk menyaring kendaraan dan mengurangi kepadatan.
2. Sebanyak 30 ribu penumpang seberangi Sumatra ke Jawa

Berdasarkan data Posko Bakauheni, pada H+2 Natal (27 Desember 2024), tercatat sebanyak 30.849 penumpang menyeberang dari Sumatrs ke Jawa, turun sembilan persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 34.057 orang. Total kendaraan tercatat 7.421 unit, turun delapan persen dari 8.053 unit pada tahun sebelumnya.
Secara kumulatif sejak H-7 Natal hingga H+2, penumpang yang menyeberang dari Sumatra ke Jawa mencapai 328.621 orang, turun 15 persen dibandingkan 386.239 orang tahun lalu. Total kendaraan tercatat 77.640 unit, turun 12 persen dari 88.250 unit di periode yang sama.
Dari sisi lintas Jawa-Sumatra, jumlah penumpang yang menyeberang melalui Pelabuhan Merak pada H+2 tercatat 34.579 orang, turun 9 persen dari tahun lalu sebesar 37.976 orang. Total kendaraan yang menyeberang mencapai 8.507 unit, turun lima persen dibandingkan 8.983 unit di tahun sebelumnya.
Secara kumulatif, jumlah penumpang dari Jawa ke Sumatera sejak H-7 hingga H+2 tercatat 377.548 orang, turun 13 persen dari 432.551 orang tahun lalu. Total kendaraan mencapai 89.337 unit, turun sembilan persen dibandingkan 98.019 unit pada periode yang sama.
Selain di Bakauheni dan Merak, ASDP juga meningkatkan kapasitas di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Pertama, kapasitas parkir di Pelabuhan Ketapang ditambah dari 1.570 kendaraan kecil menjadi 1.670 kendaraan kecil. Kapasitas harian kapal juga meningkat dari 12.885 unit kendaraan kecil, menjadi 15.215 unit.
Jumlah CCTV ditingkatkan menjadi 110 unit di Pelabuhan Ketapang, dan 87 unit di Gilimanuk untuk memperkuat pengawasan.
3. Penumpang harus beli tiket H-1 keberangkatan

Kepada calon penumpang kapal penyeberangan ASDP, Shelvy mengimbau agar membeli tiket secara online melalui Ferizy maksimal H-1 keberangkatan.
“Jam pada tiket adalah waktu check-in di pelabuhan, bukan jadwal keberangkatan kapal. Pastikan pengguna jasa tiba tepat waktu untuk menghindari antrean,” ujar Shelvy pada Minggu, (29/12/2024).