Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rangkap Jabatan di Danantara, Penasihat Presiden: Mungkin di Awal Saja

Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Perkasa Roeslani (IDN Times/Trio Hamdani)
Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Perkasa Roeslani (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Bambang Brodjonegoro menyatakan Presiden Prabowo bisa melakukan reshuffle terhadap para pembantunya di Danantara.
  • Pemerintah harus menegaskan posisi para pengurus Danantara untuk menenangkan pasar dan investor.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Penasihat Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Bambang Brodjonegoro menyatakan, Presiden Prabowo Subianto bisa saja melakukan reshuffle terhadap para pembantunya yang masuk dalam struktur kepengurusan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Untuk diketahui, Prabowo menunjuk Rosan Roeslani yang merupakan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai CEO Danantara. Selain itu, ada juga nama Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria yang menjadi COO Danantara.

"Kalau saya melihat rangkap jabatan ini mungkin di awal saja karena ya Danantara diluncurkan kemarin, Pak Rosannya masih Menteri Investasi, Pak Doni-nya masih Wakil Menteri BUMN, ya wajar saja kalau mereka gak kemudian satu hari langsung pindah, kan berarti presiden juga harus melakukan ya semacam reshuffle atau semacam perubahan di dalam kabinet untuk menegaskan apakah ini tetap wamen atau menjadi direksi di Danantara atau Pak Rosan itu apakah Menteri Investasi atau di Danantara," tutur Bambang kepada IDN Times, Selasa (25/2/2025).

1. Pemerintah mesti tegaskan posisi para pengurus Danantara

Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara di Cikini, Jakarta Pusat (Jakpus). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara di Cikini, Jakarta Pusat (Jakpus). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Bambang menjelaskan, pemerintah mesti menegaskan posisi para pengurus Danantara. Sejak diluncurkan kemarin, Danantara jadi sorotan lantaran mengakomodir rangkap jabatan para pengurusnya.

Imbasnya, para investor skeptis dan khawatir dengan sisi tata kelola Danantara dan menimbulkan gejolak pada pasar yang dibuktikan lewat terpuruknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama dua hari terakhir.

"Jadi menurut saya harus tentu yang barangkali bisa menenangkan pasar adalah ketika pemerintah menjelaskan dengan tegas mengenai positioning dari para pemimpin ini supaya clear bahwa yang harus jadi prioritas adalah kesuksesan Danantara itu sendiri karena ini pertaruhan besar, mengingat ini kan barang baru," kata Bambang.

2. Kondisi IHSG dalam dua hari terakhir

ilustrasi IHSG (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi IHSG (IDN Times/Aditya Pratama)

IHSG bergerak negatif pada Senin (24/2/2025) dan Selasa (25/2/2025). Pada Senin, IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) ambruk pada penutupan perdagangan.

Berdasarkan data RTI, IHSG terpuruk di zona merah pada akhir perdagangan kemarin atau melemah 53,4 poin (-0,78 persen) ke level 6.749,60.

Kemudian pada Selasa, IHSG makin terpuruk lantaran anjlok hingga 162,51 poin (-2,41 persen) ke level 6.587,09.

3. BEI harap Danantara beri dampak positif buat investor

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sementara itu, BEI mengharapkan adanya Danantara yang diluncurkan pada Senin (24/2/2025), dapat memberikan dampak positif bagi investor di pasar modal Indonesia.

Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik kepada awak media di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (25/2/2025).

"Ya tentu harapan kita adalah (Danantara) bisa memberikan efek positif kepada investor, utamanya investor retail," kata Jeffrey.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us