Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RI dan Negara Asia Pasifik Bahas Percepatan Sistem Transportasi Inklusif

Potret stasiun MRT Jakarta (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Potret stasiun MRT Jakarta (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Intinya sih...
  • Transportasi modern jadi penentu kemajuan sebuah negara
  • Dibutuhkan solusi untuk mempercepat pengembangan sistem transportasi inklusif
  • Ada lima tema strategis yang bakal disorot
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan International Transportation Summit. Tahun ini, acara yang menggaet pelaku sektor transportasi di kawasan Asia-Pasifik itu dinamakan Indonesia International Transport Summit (IITS) 2025, yang digelar oleh Intelligent Transport System (ITS) Indonesia.

Dalam acara itu, ITS Indonesia dengan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan fokus membahas percepatan sistem transportasi yang lebih cerdas, berkelanjutan, dan inklusif untuk kawasan Global South.

“Melalui IITS 2025, kami berusaha memperkuat kolaborasi, mendorong inovasi, dan memajukan masa depan mobilitas yang lebih cerdas, aman, dan terhubung,” kata Presiden ITS Indonesia, William Sabandar dikutip Selasa, (25/11/2025).

1. Transportasi modern jadi penentu kemajuan sebuah negara

Kereta LRT Jabodebek melintasi rel. (dok. LRT Jabodebek)
Kereta LRT Jabodebek melintasi rel. (dok. LRT Jabodebek)

William mengatakan, ekonomi modern ditandai oleh ekosistem transportasi terpadu yang memadukan infrastruktur kuat, layanan efisien, dan teknologi mutakhir. Lebih lanjut, dia mengatakan transportasi publik yang andal juga menjadi salah satu indikator kemajuan negara-negara di kawasan Global South.

“Sebagai negara kepulauan, Indonesia mempercepat transformasi transportasinya untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan sosial, di mana Intelligent Transport Systems berperan penting,” ucap William.

2. Dibutuhkan solusi untuk mempercepat pengembangan sistem transportasi inklusif

Kereta Cepat Whoosh tiba di Stasiun Padalarang. (dok. KCIC)
Kereta Cepat Whoosh tiba di Stasiun Padalarang. (dok. KCIC)

Dengan mengusung tema The Global South Mobility Atlas, IITS 2025 yang akan digelar besok, Rabu (26/11) sampai Kamis (27/11) di The Tribrata Hotel & Convention Center, Jakarta Selatan, menjadi platform utama bagi rangkaian dialog kebijakan, kolaborasi industri, hingga penyampaian solusi.

Melalui momentum dari Jakarta Declaration on Sustainable and Intelligent Urban Mobility yang diluncurkan pada ITS Asia Pacific Forum 2024, konferensi perdana ini berusaha menegaskan peran kepemimpinan Indonesia dalam memajukan Intelligent Transport Systems (ITS) di kawasan Asia-Pasifik.

Selama konferensi berlangsung, aktor kebijakan, regulator, pimpinan industri dan swasta, lembaga keuangan, penyedia teknologi, peneliti, dan organisasi internasional akan berkumpul untuk membahas tren terkini, perkembangan regulasi, dan peluang investasi yang dapat memperkuat ekosistem mobilitas nasional dan regional.

Program tersebut mencakup sesi diskusi panel tematik, pertemuan bisnis dan kesempatan berjejaring, serta pameran yang menampilkan berbagai inovasi mobilitas terkini.

3. Ada lima tema strategis yang bakal disorot

Ilustrasi monorail di Malaysia (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Ilustrasi monorail di Malaysia (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

IITS 2025 menghadirkan lima jalur tematik strategis yang dirancang untuk mendukung pengembangan ekosistem transportasi modern, terhubung, dan berkelanjutan, sebagai berikut:

  • Future Systems: Teknologi mobilitas terobosan dan solusi logistik end-to-end, termasuk EV, sistem otonom, drone, AI logistics, inovasi hidrogen, dan infrastruktur cerdas.
  • Policy Engines: Memperkuat kerangka tata kelola, sistem regulasi, dan model pembiayaan yang memungkinkan integrasi dan peningkatan skala inisiatif ITS.
  • Everyday Journeys: Mengutamakan akses mobilitas, keterjangkauan, kualitas layanan, dan desain inklusif untuk memastikan mobilitas yang adil bagi seluruh komunitas.
  • The Business of Movement: Menggali peluang dalam ekonomi mobilitas yang berkembang pesat, termasuk investasi publik–swasta, ekosistem startup, platform digital, serta kapasitas manufaktur domestik.
  • Interlinked: Meningkatkan konektivitas intermodal dan multimodal melalui integrasi sistem laut, udara, darat, dan logistik, yang sangat relevan bagi negara kepulauan.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in Business

See More

Indodax Umumkan Kerja Sama Pengembangan Tokenisasi Aset Nyata

25 Nov 2025, 16:52 WIBBusiness