Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Akselerasi Digitalisasi UMKM, Bisa Tumbuh Kolaborasi dengan Rumah BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir di Rumah BUMN, Tangerang Selatan. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Menteri BUMN, Erick Thohir di Rumah BUMN, Tangerang Selatan. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyampaikan, kolaborasi kini menjadi kunci jika usaha mikro kecil menengah (UMKM) ingin maju. Kolaborasi bisa dilakukan antara UMKM atau antara UMKM dengan institusi lainnya.

Kolaborasi juga jadi jalan pintas bagi UMKM untuk bisa dengan mudah membangun bisnisnya.

"Banyak sekarang yang kolaborasi dan itu jadi tren baru," kata Erick di Rumah BUMN Tangerang Selatan, Kamis (7/9/2023).

1. Kolaborasi Bisa Tumbuh dan Rumah BUMN

Rumah BUMN BRI di Jalan Sultan Agung No 108, Candisari, Kota Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Rumah BUMN BRI di Jalan Sultan Agung No 108, Candisari, Kota Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Hal itu kemudian jadi alasan Bisa Tumbuh, brand aggregator di Indonesia yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, berkolaborasi dengan Rumah BUMN.

Kolaborasi ini merupakan komitmen inovatif Bisa Tumbuh dan Rumah BUMN demi memajukan UMKM Indonesia serta mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa.

Beberapa fokus kolaborasi tersebut pemanfaatan teknologi untuk menaikkan level bisnis UMKM, peningkatan kompetensi, peningkatan akses pemasaran, dan kemudahan akses permodalan.

Sampai saat ini, baru ada 21 juta UMKM atau 32 persen dari total 64 juta UMKM di Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi digital guna mengembangkan bisnisnya. Angka tersebut perlu ditingkatkan untuk meraih target 30 juta UMKM go digital pada akhir 2023.

"Kementerian BUMN berkomitmen mendukung pemerintah dan mendorong pemerataan ekonomi Indonesia, serta kesejahteraan masyarakat. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai program dan inisiatif, diantaranya yang fokus pada bidang UMKM. Oleh karena itu, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Bisa Tumbuh diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap para pelaku UMKM dan masyarakat luas," tutur Erick.

2. Peran Bisa Tumbuh

Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, Bisa Tumbuh selaku startup berkomitmen dalam memberikan inovasi yang dapat memberikan dampak signifikan mendukung pertumbuhan dan kemajuan UMKM di Indonesia.

"Bisa Tumbuh selalu menghadirkan solusi yang inovatif, melalui pemanfaatan Machine Learning & Generative AI demi menciptakan solusi yang dipersonalisasi demi memaksimalkan potensi setiap UMKM. Kolaborasi ini merupakan buah pertukaran pikiran antara Bisa Tumbuh dan Rumah BUMN dan menjadi titik awal pemberdayaan UMKM yang nyata," ucap CEO Bisa Tumbuh, Chiko Maradona.

Chiko pun menambahkan, kolaborasi dengan Rumah BUMN diharapkan mampu menginspirasi banyak UMKM untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Selain itu juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

3. KUR UMKM tanpa agunan

ilustrasi KUR (indonesia.go.id)
ilustrasi KUR (indonesia.go.id)

Selain lewat teknologi, UMKM maju diharapkan bisa tercapai lewat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang lebih mudah.

Presiden Joko "Jokowi" Widodo mendorong sistem penyaluran KUR berdasarkan penilaian kredit atau credit scoring. Artinya, tidak perlu menggunakan agunan dalam penyaluran kredit.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ke-XVIII di ICE, BSD City, Tangerang, Kamis (31/8/2023).

Dia memastikan sistem ini bisa diterapkan. Saat ini, kata dia, sudah ada 145 negara yang menerapkan credit scoring untuk memberikan pembiayaan pada pelaku UMKM.

"Saya masih mendorong terus kepada Menteri, OJK, kepada BI agar kalau bisa urusan kredit KUR tanpa agunan, mestinya harus menggunakan sistem credit scoring. Karena sudah 145 negara untuk UMKM menggunakan sistem credit scoring, melihat skornya, melihat karakter (UMKM)-nya baik atau tidak, beri Rp500 juta, beri Rp300 juta, beri Rp100 juta," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us