Banjir Jakarta Bikin Pengusaha Logistik Rugi Rp30 Juta per Truk

Tidak ada pos anggaran untuk perbaikan akibat banjir

Jakarta, IDN Times - Banjir di Jakarta dan sekitarnya akhir pekan lalu, membawa dampak bagi para pengusaha logistik. Kerugian secara material bahkan ditaksir bisa mencapai puluhan juta rupiah per unit truk yang terendam banjir.

Sekjen Perkumpulan Perusahaan Multimoda Transport Indonesia (PPMTI) Kyatmaja Lookman menyatakan bahwa kerugian yang dirasakan rekan sejawatnya tak hanya material, tetapi juga nonmaterial.

"Kerugian waktu jelas karena tertunda perjalanan arus logistik dan material kalau (truk pengangkut logistik) terendam," ucap Lookman, saat dihubungi IDN Times, Senin (22/2/2021).

Baca Juga: Banjir Buat Omzet Turun, Pedagang: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

1. Rugi hingga Rp30 juta

Banjir Jakarta Bikin Pengusaha Logistik Rugi Rp30 Juta per TrukBanjir di Simatupang, Jakarta Selatan (IDN Times/Sandy Firdaus)

Lebih lanjut, Lookman menyampaikan pihaknya saat ini tengah menginventarisasikan aset-aset truknya yang terendam akibat peristiwa banjir di Jakarta dan sekitarnya akhir pekan lalu. Adapun jumlah kerugian yang bisa diderita para pengusaha logistik akibat terendamnya truk oleh banjir bisa mencapai lebih dari Rp30 juta.

"Kalau ada penundaan sehari saja, itu kurang lebih Rp1,5 jutaan per truk dan kalau terendam itu bisa Rp30 juta bahkan lebih per unitnya karena parahnya ini bisa turun mesin," jelas Lookman.

Lookman mengakui, perusahaan logistik yang dipimpinnya yakni PT Lookman Djaja Logistics memiliki tujuh unit truk yang terdampak. Dengan demikian, Lookman bisa mengalami kerugian material minimal Rp210 juta akibat banjir yang terjadi akhir pekan silam.

2. Tidak ada pos anggaran banjir

Banjir Jakarta Bikin Pengusaha Logistik Rugi Rp30 Juta per TrukIlustrasi (IDN Times/Sunariyah)

Kerugian material tersebut tentunya akan semakin menyulitkan para pengusaha logistik mengingat tidak ada anggaran yang direncanakan guna perbaikan aset akibat bencana banjir.

"Ini kami gak pernah itu karena biaya kaget ini biasanya diambil dari pos-pos anggaran lain. Dalam hitungan usaha, sulit memasukkan biaya kebanjiran karena curah hujan yang tinggi. Jadi ya tidak ada pos anggaran banjir," ungkap Lookman.

Baca Juga: Pariwisata Sepi, Pengusaha Hotel di Bandung Jual Aset Secara Online

3. Berharap ada perbaikan dari pemerintah

Banjir Jakarta Bikin Pengusaha Logistik Rugi Rp30 Juta per TrukBanjir di Simatupang, Jakarta Selatan (IDN Times/Sandy Firdaus)

Kerugian bagi pengusaha logistik akibat banjir bukan hanya terjadi tahun ini saja. Tahun lalu mereka mengalami hal serupa dan kerugian yang dialami juga tak main-main. Oleh sebab itu, Lookman mengimbau kepada pemerintah untuk lebih serius menangani permasalahan banjir ini.

Pasalnya, Lookman menilai bahwa banjir ini merupakan bencana yang bisa dicegah jika pemerintah benar-benar serius menanganinya dan tidak hanya fokus membangun infrastruktur jalan.

"Nah itu jangan cuman fokus ke infrastruktur jalan. Banjir ini bencana yang bisa dicegah. Keberadaan waduk sendiri adalah nilai plus, tapi buktinya kan masih terjadi sungai luber dan tanggul jebol jadi pemerintah harus memperbaiki hal ini agar tak terjadi lagi ke depannya," keluh Lookman.

Lookman pun meminta pemerintah menyadari bahwa sarana transportasi logistik darat saat ini bergantung pada truk dan kereta sehingga musuh utamanya adalah air dan banjir.

Maka dari itu, Lookman berharap agar pemerintah turut membantu para pengusaha logistik agar tidak terus menerus menderita kerugian akibat banjir yang hampir terjadi tiap tahunnya.

Baca Juga: Kisah Pebisnis Rumah Kos Cari Strategi Hadapi Pandemik

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya