Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Bangkit ke Rp16.196 per Dolar AS di Awal Minggu Ini

Ilustrasi rupiah. (dok. BNI)
Intinya sih...
  • Rupiah menguat 25 poin terhadap dolar AS, mencapai Rp16.196,50 per dolar AS.
  • Kurs referensi Jisdor Bank Indonesia menunjukkan rupiah menguat 111 poin menjadi Rp16.159 per dolar AS.
  • Data inflasi AS memberi kelegaan setelah pemangkasan suku bunga The Fed, namun inflasi tetap tinggi dan pasar mencermati kemungkinan penutupan pemerintahan AS.

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan, Senin (16/12/2024) sore.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah berada di level Rp16.196,50 per dolar AS, menguat 25 poin atau 0,15 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.221 per dolar AS.

1. Rupiah juga menguat di kurs referensi Bank Indonesia

Nilai tukar rupiah menguat signifikan terhadap dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia.

Pada Senin (23/12/2024), rupiah tercatat di level Rp16.159 per dolar AS, menguat 111 poin dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.270 per dolar AS pada Jumat (20/12/2024).

2. Pasar tunggu stimulus China dan keputusan anggaran AS

Direktur Utama PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan data inflasi AS terbaru memberi kelegaan setelah Federal Reserve (The Fed)memangkas suku bunga.

Namun, inflasi tetap tinggi, membatasi pemangkasan suku bunga The Fed lebih lanjut pada 2025. Pasar memperkirakan pemangkasan pertama suku bunga pada Juni dengan dua kali pemangkasan sepanjang tahun, menurut CME FedWatch Tool.

Data Departemen Perdagangan AS menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), indikator inflasi utama Fed, naik 0,1 persen pada November, lebih rendah dari 0,2 persen pada Oktober.

Secara tahunan, PCE meningkat 2,4 persen hingga November, sedikit di bawah ekspektasi 2,5 persen. Inflasi inti, tidak termasuk makanan dan energi, tetap 2,8 persen, di atas target Fed sebesar 2 persen.

Ibrahim menyebut pasar mencermati kemungkinan penutupan pemerintahan AS jika Kongres gagal menyetujui RUU anggaran sebelum Jumat malam.

"Pasar sedang menunggu rincian tentang langkah-langkah stimulus baru di Tiongkok, karena laporan terkini menunjukkan Beijing akan meningkatkan stimulus fiskal pada tahun mendatang. Negara ini merupakan importir tembaga terbesar di dunia," ujarnya.

3. Proyeksi nilai tukar rupiah di perdagangan Selasa

Ibrahim menyampaikan rupiah ditutup menguat 25 poin ke level Rp16.196 per dolar AS pada perdagangan sore ini, setelah sempat menguat hingga 80 poin. Posisi tersebut lebih baik dibandingkan penutupan sebelumnya.

Dia memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan Selasa (24/12/2024), dengan potensi ditutup menguat di rentang Rp16.130 hingga Rp16.200 per dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us