- Rupee India melemah 0,05 persen
- Bath Thailand melemah 0,07 persen
- Pesso Filipina melemah 0,22 persen
- Won Korea melemah 0,40 persen
- Dolar Taiwan melemah 0,04 persen
- Yen Jepang melemah 0,53 persen
Rupiah Berakhir Lesu, Ditutup pada Level Rp16.717 per Dolar AS

- Mayoritas mata uang melemah di Asia
- Kebijakan moneter BI yang longgar beri sentimen negatif
- Rupiah akan menguat bila pertumbuhan ekonomi meningkat signifikan
1. Mayoritas mata uang melemah
Mayoritas mata uang di Asia bergerak melemah pada sore ini, dengan rincian:
2. Kebijakan moneter BI yang longgar beri sentimen ke penguatan rupiah
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan mata uang Garuda masih menunjukkan tekanan seiring sentimen negatif dari kebijakan fiskal dan moneter yang dinilai longgar.
"Kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia yang longgar kelihatannya masih menjadi sentimen negatif untuk rupiah. Apalagi ditambah ekspektasi pasar yang menurun terhadap pemangkasan suku bunga the Fed di Desember," ungkapnya.
3. Rupiah akan menguat bila pertumbuhan ekonomi meningkat signifikan
Ia menjelaskan selama belum terlihat adanya kenaikan signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka rupiah masih akan tertekan.
"Selama belum terlihat adanya kenaikan signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, rupiah belum akan menguat secara berarti,” ucap Ariston.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 mencapai 5,04 persen (year on year), sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 5,08 persen. Secara kuartalan (quarter to quarter), ekonomi tumbuh 1,43 persen.
















