- Ringgit Malaysia menguat 0,18 persen
- Rupee India menguat 0,26 persen
- Dolar Singapura menguat 0,24 persen
- Bath Thailand melemah 0,29 persen
- Pesso Filipina melemah 0,07 persen
- Won Korea melemah 0,30 persen
Rupiah Bertahan Menguat hingga Penutupan di Rp16.999 per Dolar AS

- Sejumlah mata uang di Asia menguat, termasuk rupiah.
- Alasan rupiah menguat karena pulihnya sentimen pasar dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.
- Potensi penguatan rupiah terbatas karena ketegangan geopolitik antara China dan Jepang serta fluktuasi harga komoditas.
Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat tipis pada akhir perdagangan, Senin (24/11/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat ke level Rp16.999 per dolar AS per dolar AS.
Rupiah tercatat menguat 17 poin atau 010 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
1. Sejumlah mata uang di Asia menguat
Lebih rinci, rupiah tidak menguat sendirian karena semua mata uang di kawasan Asia ikut menguat terhadap dolar AS, beberapa di antaranya:
2. Alasan rupiah menguat
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan pergerakan rupiah yang menguat hingga akhir perdagangan ditopang oleh pulihnya sentimen pasar setelah kekhawatiran terkait bubble kecerdasan buatan (AI) mereda dan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
"Sentimen eksternal mulai pulih terkait kekhawatiran bubble AI oleh meningkatnya harapan pemangkasan suku bunga oleh the Fed di bulan Desember oleh pernyataan dovish the Fed William," tegasnya.
3. Rupiah masih akan menguat terbatas
Meski demikian, potensi penguatan rupiah diperkirakan akan terbatas karena ketegangan geopolitik yang meningkat antara China dan Jepang dinilai dapat menekan sentimen terhadap aset berisiko di kawasan Asia.
Kondisi ini, ditambah dengan ketidakpastian di pasar global dan fluktuasi harga komoditas, berpotensi menahan pergerakan rupiah.


















