Rupiah Dibuka Loyo, Isu Potong Suku Bunga BI Bikin Investor Was-was

- Rupiah tertekan oleh antisipasi pemangkasan suku bunga BI
- Dolar AS turun tipis akibat pernyataan dovish The Fed
- Proyeksi pergerakan rupiah hari ini di rentang Rp16.650 hingga Rp16.800 per dolar AS
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah mengawali perdagangan Kamis (13/11/2025) dengan tren pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah terpantau berada di level Rp16.731 per dolar AS pada pukul 09.02 WIB, melemah 18 poin atau 0,11 persen dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.
1. Rupiah tertekan oleh antisipasi pemangkasan suku bunga BI
Pengamat pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah masih akan tertekan terhadap dolar AS hari ini karena antisipasi pelaku pasar terhadap rencana pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) pada minggu depan.
"Rupiah diperkirakan masih akan tertekan terhadap dolar AS oleh antisipasi pemangkasan suku bunga oleh BI minggu depan," katanya.
2. Dolar AS turun tipis akibat pernyataan dovish The Fed
Lukman juga mencatat pelemahan rupiah sebenarnya tidak terlalu parah karena indeks dolar AS sendiri terpantau turun, dipicu oleh pernyataan dovish alias cenderung mendukung suku bunga rendah dari beberapa pejabat Bank Sentral AS (The Fed).
Pernyataan yang mengindikasikan suku bunga AS mungkin tidak akan naik terlalu lama atau terlalu tinggi, membuat daya tarik dolar AS sedikit berkurang di pasar global.
"Indeks dolar AS sendiri terpantau turun oleh pernyataan dovish dari beberapa pejabat The Fed," ujarnya.
3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini
Untuk keseluruhan perdagangan hari ini, Lukman memproyeksikan nilai tukar mata uang Garuda akan bergerak di rentang yang cukup lebar. Mata uang garuda diprediksi akan berada di kisaran Rp16.650 hingga Rp16.800 per dolar AS.
















