Rupiah Dibuka Melemah, Pasar Nantikan Arah Deal Dagang AS-China

- Sentimen dagang global masih dominanPasar cenderung positif terhadap kesepakatan dagang Uni Eropa-AS dan harapan hasil negosiasi AS-China.
- Fokus pasar tertuju ke The FedPasar mencermati kebijakan moneter bank sentral AS dan ekspektasi The Fed mempertahankan suku bunga.
- Proyeksi pergerakan rupiah hari iniRupiah diperkirakan berada dalam rentang Rp16.300 hingga Rp16.450 per dolar AS, mengikuti dinamika global dan kebijakan moneter The Fed.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan Selasa (29/7/2025) pagi. Rupiah dibuka pada posisi Rp16.387 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 09.10 WIB, rupiah berada di level Rp16.386,5 per dolar AS, melemah 23 poin atau 0,14 persen dibanding penutupan sebelumnya di Rp16.363,5.
1. Sentimen dagang global masih dominan
Pengamat pasar uang Lukman Leong menyampaikan, sentimen pasar saat ini cenderung positif terhadap perkembangan kesepakatan dagang antara Uni Eropa dan AS, yang turut menumbuhkan harapan terhadap hasil negosiasi AS dan China.
“Rupiah berpotensi kembali melemah terhadap dolar AS yang melanjutkan penguatan di tengah harapan akan meredanya kekhawatiran tarif,” ujar Lukman.
2. Fokus pasar juga tertuju ke The Fed
Pasar juga mencermati arah kebijakan moneter bank sentral AS. Ekspektasi Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) turut memberikan dukungan bagi penguatan dolar AS.
"Ekspektasi bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan FOMC besok juga mendukung dolar AS," paparnya.
3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini
Lukman memproyeksikan pergerakan rupiah sepanjang hari ini akan berada dalam rentang Rp16.300 hingga Rp16.450 per dolar AS, mengikuti dinamika global dan arah kebijakan moneter The Fed.
Dalam kurun waktu 52 minggu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat bergerak di antara Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS. Rentang ini mencerminkan fluktuasi yang cukup lebar dalam setahun terakhir.