Rupiah Loyo Dihantam The Fed dan Perang Chip AS-China

- Sinyal The Fed yang terbelah jaga dolar AS tetap perkasa
 - Ketegangan chip teknologi AS-China kembali disorot
 - Proyeksi pergerakan rupiah di perdagangan Rabu
 
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup melemah signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Selasa (4/11/2025).
Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah berakhir di level Rp16.708 per dolar AS. Posisi ini menunjukkan pelemahan sebesar 32 poin atau 0,19 persen dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya di level Rp16.676.
1. Sinyal The Fed yang terbelah jaga dolar AS tetap perkasa
Pasar terus meredam optimisme tentang pemangkasan suku bunga lanjutan. Pekan lalu, Ketua The Fed, Jerome Powell mengisyaratkan bank sentral belum berkomitmen untuk pelonggaran lebih lanjut.
"Dengan mengatakan bahwa langkah pada bulan Desember bukanlah sesuatu yang pasti. Pasar sejak itu telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat," kata Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi.
Ibrahim menambahkan, keraguan semakin diperkuat karena beberapa pejabat The Fed pada Senin (3/11) menyuarakan pandangan yang berbeda tentang perekonomian.
Beberapa pembuat kebijakan menekankan perlunya kewaspadaan terhadap inflasi, sementara yang lain menunjukkan tanda-tanda perlambatan momentum pasar tenaga kerja.
"Perpecahan pendapat ini memperkuat keraguan tentang seberapa cepat The Fed akan melanjutkan pemotongan suku bunga, yang akan menjaga dolar tetap kuat," sebutnya.
2. Ketegangan chip teknologi AS-China kembali disorot
Selain faktor The Fed, Ibrahim menyoroti ketegangan ekspor teknologi antara AS dan China kembali menjadi sorotan. Itu terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan, chip tercanggih Nvidia, yaitu Blackwell akan dicadangkan untuk penggunaan domestik.
Trump mengatakan, wawancara "60 Minutes" bahwa chip AI Blackwell akan "tetap berada di AS" dan tidak akan dijual ke China. Komentar tersebut menggarisbawahi kegigihan kontrol ekspor teknologi AS, bahkan setelah gencatan senjata perdagangan sementara dicapai minggu lalu.
"Komentar tersebut membuat pelaku pasar kembali was-was, memicu kekhawatiran baru atas gangguan rantai pasokan dan pertumbuhan sektor teknologi Tiongkok," paparnya.
3. Proyeksi pergerakan rupiah di perdagangan Rabu
Ibrahim memaparkan, pada perdagangan sore ini rupiah ditutup melemah 32 poin di level Rp16.708. Dia mencatat pelemahan tersebut sedikit menipis karena rupiah sempat tertekan hingga 65 poin.
Untuk perdagangan Rabu (5/11), Ibrahim memperkirakan pergerakan mata uang rupiah akan cenderung fluktuatif namun berpotensi ditutup melemah di rentang harga Rp16.700 hingga Rp16.750 per dolar AS.
















