Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Melemah Tipis, Geopolitik Global Tekan Pasar Uang

ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Rupiah melemah terhadap dolar AS, ditutup di level Rp16.787 per dolar AS.
  • Ketegangan geopolitik global antara AS-Venezuela dan Iran-Israel tekan rupiah, pasar nantikan pelonggaran moneter The Fed dan data ekonomi AS.
  • Rupiah diproyeksikan melemah pada perdagangan Rabu, dengan kecenderungan fluktuatif di kisaran Rp16.780 hingga Rp16.810 per dolar AS.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa (23/12/2025). Rupiah ditutup di level Rp16.787 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 10 poin dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.777 per dolar AS. Pada awal perdagangan, rupiah dibuka di level Rp16.773,5 per dolar AS.

1. Ketegangan AS-Venezuela dan Iran-Israel tekan rupiah

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah tidak terlepas dari meningkatnya ketegangan geopolitik global. Salah satunya berasal dari hubungan AS dan Venezuela yang kembali memanas.

Kedua negara memanas setelah angkatan laut AS dilaporkan berupaya menyita kapal tanker minyak ketiga yang terkait dengan negara Amerika Selatan tersebut.

Menurut Ibrahim, Presiden AS Donald Trump terus melontarkan tekanan terhadap Caracas dan Presiden Nicolas Maduro, termasuk peringatan potensi serangan angkatan laut. Trump juga menyampaikan rencana menahan minyak dari kapal tanker Tiongkok yang disita di lepas pantai Venezuela.

"Ketegangan Iran-Israel yang kembali memanas, setelah laporan menunjukkan Iran mungkin menggunakan latihan militer skala besar sebagai kedok potensial untuk operasi ofensif," ujarnya.

Pejabat Israel juga memperingatkan bahwa Teheran kemungkinan membangun kembali fasilitas pengayaan nuklir yang sebelumnya menjadi sasaran serangan AS pada Juni lalu. Israel disebut berencana memberi pengarahan kepada Washington terkait potensi serangan lanjutan terhadap Iran.

2. Pasar nantikan pelonggaran moneter The Fed dan data ekonomi AS

Ke depan, Ibrahim menyebut pasar masih mengantisipasi pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) hingga 2026.

Ekspektasi tersebut muncul setelah sejumlah data terbaru menunjukkan tekanan inflasi AS mulai mereda serta kondisi pasar tenaga kerja yang melemah.

"Fokus psar hari ini adalah pada rata-rata empat minggu Perubahan Ketenagakerjaan ADP, laporan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga yang tertunda, Pesanan Barang Tahan Lama, Produksi Industri, dan Kepercayaan Konsumen AS," ujar Ibrahim.

3. Rupiah diproyeksikan melemah pada perdagangan Rabu

Pada perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah 10 poin, setelah sebelumnya sempat menguat 5 poin. Sepanjang hari, pergerakan rupiah berada di kisaran Rp16.756 hingga Rp16.807 per dolar AS.

Untuk perdagangan Rabu (24/12/2025), Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah di kisaran Rp16.780 hingga Rp16.810 per dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in Business

See More

Pupuk Indonesia Anggarkan Rp57 Triliun Bangun 7 Pabrik hingga 2029

23 Des 2025, 21:23 WIBBusiness