Rupiah Perkasa Seharian di Level Rp16.280 per Dolar AS

- Rupiah menguat 0,39 persen di pasar spot, ditutup pada level Rp16.280 per dolar AS.
- Pergerakan mata uang di Asia bervariasi, ringgit Malaysia penguatan terbesar 0,59 persen dan yen Jepang pelemahan terdalam 0,34 persen.
Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot tetap perkasa dan terus mempertahankan penguatan hingga akhir perdagangan Rabu (22/1/2025). Rupiah ditutup pada level Rp16.280 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 0,39 persen dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya yang berada pada level Rp16.343 per dolar AS.
1. Mata uang di Asia bergerak variatif
Hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di Asia bervariasi. Di mana, ringgit Malaysia menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0,59 persen. Selanjutnya, baht Thailand yang terkerek 0,34 persen, dan rupee India yang naik 0,06 persen, disusul won Korea Selatan yang menguat tipis 0,04 persen.
Sementara itu, yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,34 persen. Diikuti yuan China yang koreksi 0,29 persen. Berikutnya, dolar Singapura yang tertekan 0,19 persen, dan dolar Taiwan yang sudah ditutup tergelincir 0,07 persen, serta dolar Hong Kong yang turun 0,05 persen.
2. Kebijakan Trump lebih soft
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong memproyeksi rupiah yang bergerak menguat terhadap dolar AS disebabkan arah kebijakan The Fed yang diumumkan lebih soft. Hal ini sejalan dengan dilantiknya Presiden Donald Trump dan arah kebijakannya.
"Rupiah menguat terhadap dolar AS seiring harapan kebijakan Trump yang keseluruhannya lebih soft," ujarLukman.
3. BI komitmen stabilkan rupiah
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, bakal berupaya menstabilkan rupiah di tengah ketidakpastian global dan menguatnya dolar Amerika Serikat (AS). Apabila mengacu data Bloomberg, rupiah hingga siang masih bertengger di level Rp16.285 per dolar AS, namun pada akhir perdagangan berhasil menguat lagi.
"Komitmen kami di Bank Indonesia terus memastikan rupiah itu stabil. Tentu ini sejalan dengan mata uang regional di tengah tekanan dolar yang terus kuat," ujar Perry dalam Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024 secara daring.