Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Saham Emiten Bank BUMN Anjlok Usai Danantara Meluncur, Ini Kata Rosan

Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Perkasa Roeslani (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Rosan Roeslani, CEO Danantara, angkat suara terkait penurunan harga saham BUMN setelah peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.
  • Penurunan diakibatkan oleh downgrade peringkat saham Indonesia oleh Morgan Stanley dalam indeks MSCI dari equal-weight menjadi underweight.

Jakarta, IDN Times - Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani buka suara terkait anjloknya harga saham emiten bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terjadi usai diluncurkannya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Ia menegaskan bahwa naik turunnya saham merupakan hal yang biasa dan disebabkan oleh beragam faktor. Salah satunya, keputusan Morgan Stanley yang menurunkan peringkat saham Indonesia dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dari equal-weight (EW) menjadi underweight (UW).

"Sebetulnya harga-harga saham ini turun bukan baru 1-2 hari, tapi memang sudah mengalami penurunan. (Sentimen) dari MSCI Index yang menurunkan peringkat Indonesia, jadi itu yang menyebabkan penurunan saham," ujar Rosan dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Rabu (26/2/2025).

1. Rosan optimistis saham bank BUMN akan kembali menguat

ilustrasi saham (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Meski demikian, Rosan meyakini, harga saham emiten bank BUMN yang tergabung dalam Himbara akan kembali menghijau. Pasalnya, valuasi saham-saham tersebut sudah begitu baik.

Faktor lain yang mempengaruhi pergerakan harga saham, juga faktor teknikal, fundamental, market, dan lainnya.

“Saya meyakini ini saham kita akan rebound kembali, akan kembali naik. Karena kenapa? Kalau saya ini investasi itu percaya dengan fundamental. Fundamental dari BUMN-BUMN kita ini sangat baik,” ucapnya. 

2. Investor berpengalaman biasanya investasi untuk jangka panjang

ilustrasi pergerakan saham (pixabay.com/Pexels)

Ia menegaskan, investor yang berpengalaman biasanya melakukan investasi untuk jangka menengah hingga panjang dan tidak hanya melihat pergerakan saham dalam jangka pendek. Alhasil, Rosan meyakini investasi di saham akan memberikan hasil jika diinvestasikan dalam jangka panjang.

"Alhamdulillah pengalaman, kita dan saya 25 tahun memulai berusaha di pasar modal. Jadi saya melihat (saham) akan kembali rebound karena fundamental saham-saham kita ini sangat-sangat baik," tuturnya.

3. Saham bank BUMN di Danantara kembali menguat

ilustrasi pergerakan harga saham (IDN Times/Aditya Pratama)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Rabu (26/2/2025) sore, naik 19,09 poin atau 0,29 persen ke level 6.606,18.

Mengutip RTI Business, IHSG sempat dibuka stagnan di level 6.587,09 sebelum menguat hingga menyentuh level tertinggi hari ini di 6.682,87.Namun, indeks juga sempat melemah ke level terendah 6.547,24 sebelum akhirnya rebound menjelang penutupan.

Pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (26/2), Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat tipis 20 poin atau 0,53 persen ke level Rp3.820 per saham, PT Bank Negara Indonesia Tbk melonjak 120 poin atau 2,84 persen ke Rp4.350 per saham, dan PT Bank Mandiri Tbk melesat 50 poin atau 1,03 persen ke Rp4.920 per saham.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us