Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sepi Order, Penjual Kue Kering Lebaran Putar Otak

IDN Times/Reza Iqbal

Jakarta, IDN Times - Biasanya momen Ramadan ditunggu-tunggu oleh pedagang kue kering, sebab pada momen ini permintaan penjualan mengalami lonjakan. Seperti yang kita tahu, setelah Ramadan biasanya umat muslim akan merayakan Idul Fitri untuk berkumpul dengan sanak saudara, sehingga hal yang lumrah jika kue kering menjadi incaran untuk disajikan kepada orang-orang terdekat.

Tapi untuk tahun ini tampaknya akan berbeda, para penjual kue kering mengaku pemesanan tahun ini turun drastis akibat COVID-19 atau virus corona di mana pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan yang membatasi ruang gerak masyarakat.

Titin penjual kue kering yang berdomisili di Jakarta mengaku omzetnya turun drastis pada Ramadan tahun ini, karena sedikitnya permintaan. Biasanya sebelum memasuki Ramadan masyarakat sudah banyak yang menyerbu kue kering buatannya.

"Tapi ya bersyukur aja masih ada yang mau membeli kue saya," katanya kepada IDN Times, Senin (27/4).

1. Harga kue kering dijual di bawah harga normal

ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Karena sedikitnya permintaan, Titin harus memutar otak agar bisnisnya tidak gulung tikar, agar kuenya tetap laku dia terpaksa menjual kue kering di bawah harga normal . "Walaupun keuntungan benar-benar menipis,"ujarnya.

Dia berharap ada keajaiban pada akhir bulan ini, sehingga nantinya kue kering kembali laku di pasaran.

2. Pedagang sudah mempersiapkan bahan

ANTARA FOTO/Arnas Padda

Sementara itu, pedagang lain bernama Tini mengaku tahun ini penjualan kuenya benar- benar turun drastis. Padahal dia sudah mempersiapkan bahan-bahan untuk pembuatan kue, sebab jika berkaca pada tahun-tahun lalu, sebelum Ramadan saja permintaan kue sudah banyak.

"Insya Allah di balik ini semua ada hikmahnya semoga wabah segera selesai," ujarnya.

Dia menceritakan, biasanya menjelang Ramadan dia sudah kebanjiran pesanan sebanyak 13 lusin, saat ini baru ada 10 toples yang dipesan oleh pelanggannya. "Sekarang benar-benar sepi," ujarnya.

Dia mengatakan, kini dia semakin gencar melakukan promosi di media sosial agar kuenya tetap laku.

3. Pedagang kue kering menjadi lebih kreatif

ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Pedagang lai, Syari, menyebut dengan menurunnya permintaan untuk kue kering dia harus lebih kreatif mengembangkan bisnisnya.

Untungnya dia bukan hanya menjual kue kering, sehingga omzetnya pada Ramadan tahun ini terdongkrak oleh penjualan sayur online. "Alhamdulillah sampai sekarang bisa bertahan dengan usaha kecil seperti ini," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Umi Kalsum
Auriga Agustina
Umi Kalsum
EditorUmi Kalsum
Follow Us