Mengenal Sovereign Wealth Fund dan Perannya bagi Negara

Pada akhir 2020, istilah sovereign wealth fund (SWF) mulai sering muncul dalam berbagai pemberitaan. Hal ini tidak lepas dari rencana Indonesia untuk membentuk lembaga SWF yang dirilis pada awal 2021. Keputusan ini mengikuti jejak beberapa negara lain yang telah lebih dulu memiliki dan mengelola SWF mereka sendiri.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan sovereign wealth fund ? Bagaimana cara kerja dan manfaatnya bagi suatu negara? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai SWF, jenis-jenisnya, serta contoh penerapannya di Indonesia dan dunia.
1. Memahami konsep sovereign wealth fund

Sovereign wealth fund adalah lembaga milik negara yang mengelola dana investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Dana ini berasal dari surplus anggaran, pendapatan ekspor, atau hasil sektor minyak dan gas. Menurut Investopedia, SWF berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
SWF dapat diibaratkan sebagai dana investasi besar yang dimiliki oleh negara, mirip dengan venture capital tetapi dalam skala nasional. Fungsinya tidak hanya untuk menyimpan dana, tetapi juga untuk menginvestasikannya secara strategis agar memberikan keuntungan bagi negara dalam jangka panjang. Beberapa negara bahkan memiliki lebih dari satu SWF untuk tujuan yang berbeda-beda.
2. Ragam jenis dan tujuan sovereign wealth fund

Berdasarkan informasi dari Corporate Finance Institute, sovereign wealth fund terbagi menjadi empat jenis utama. Masing-masing jenis memiliki tujuan dan fungsi berbeda dalam mendukung stabilitas ekonomi negara. Berikut adalah penjelasan mengenai keempat jenis SWF tersebut:
1. Stabilization fund
Stabilization fund berfungsi untuk menjaga stabilitas ekonomi suatu negara dalam menghadapi krisis finansial, seperti resesi atau lonjakan harga komoditas. Dana ini bisa digunakan untuk menutupi defisit anggaran saat negara mengalami ketidakstabilan ekonomi. Contohnya adalah SWF milik Rusia yang digunakan untuk menstabilkan ekonomi akibat fluktuasi harga minyak.
2. Future generation fund
Future generation fund adalah jenis SWF yang difokuskan pada pengelolaan dana untuk kepentingan generasi mendatang. Dana ini biasanya berasal dari sektor energi atau sumber daya alam yang hasilnya diinvestasikan untuk jangka panjang. Contohnya, Norwegia menggunakan kekayaan minyaknya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat di masa depan.
3. Reserve investment fund
Reserve investment fund berfungsi untuk mengoptimalkan cadangan devisa suatu negara melalui berbagai investasi strategis. Dana ini dikelola dengan tujuan memperoleh keuntungan yang maksimal melalui instrumen investasi yang beragam. Instrumen tersebut meliputi saham, obligasi global, serta investasi sektor lain yang dianggap menguntungkan.
4. Pension reserve fund
Pension reserve fund berfungsi untuk mengelola dana pensiun nasional agar kesejahteraan masyarakat lansia tetap terjamin. Jenis SWF ini banyak digunakan di negara dengan populasi lanjut usia yang tinggi, seperti Jepang, guna memastikan pembayaran pensiun tetap berkelanjutan. Dengan demikian, sistem pensiun negara dapat berjalan stabil tanpa kekhawatiran kekurangan dana di masa mendatang.
3. Sovereign wealth funds sebagai pilar perekonomian Indonesia

Indonesia telah membentuk lembaga sovereign wealth fund bernama Indonesia Investment Authority (INA). Lembaga ini didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 73 Tahun 2020 sebagai bagian dari implementasi UU Omnibus Law Cipta Kerja. Dengan adanya INA, diharapkan Indonesia memiliki sumber pendanaan alternatif untuk mendukung proyek infrastruktur dan investasi strategis.
Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa INA bertujuan untuk mengelola investasi guna mendukung pembangunan infrastruktur serta proyek strategis nasional. SWF ini memungkinkan Indonesia mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri dan mulai membiayai pembangunan melalui skema investasi saham serta kemitraan dengan investor global. Selain itu, INA juga bertindak sebagai mitra yang dapat menarik lebih banyak investasi asing untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Harapan dari pembentukan INA adalah meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia dan mendorong pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dalam jangka panjang. Dengan pengelolaan yang transparan dan profesional, INA dapat menjadi pilar utama dalam mengoptimalkan aset negara untuk kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, peran pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting dalam memastikan keberhasilan lembaga ini.
4. Contoh keberhasilan sovereign wealth funds di dunia

Beberapa negara telah memiliki sovereign wealth fund yang sukses dan berpengaruh di tingkat global. Keberhasilan ini didukung oleh strategi investasi yang cermat serta tata kelola yang transparan. Dengan begitu, SWF dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Berikut negara-negara yang telah memiliki sovereign wealth fund yang sukses dan berpengaruh di tingkat global:
1. Norway Government Pension Fund Global
SWF milik Norwegia ini merupakan yang terbesar di dunia dengan total aset mencapai 1,1 triliun Dolar Amerika atau setara Rp17,6 kuadrliun. Dana ini dikelola oleh Norges Bank dan diinvestasikan dalam berbagai sektor, termasuk pasar ekuitas, properti, dan obligasi global. SWF ini juga dikenal sebagai salah satu yang paling transparan dan profesional dalam pengelolaannya.
2. China Investment Corporation (CIC)
CIC adalah SWF milik China yang mengelola sebagian cadangan devisa negara tersebut. Lembaga ini berfokus pada investasi strategis yang mencakup berbagai sektor, termasuk infrastruktur dan perbankan global. CIC memiliki investasi di berbagai perusahaan ternama, seperti Bandara Heathrow di London dan Deutsche Bank di Jerman.
3. Abu Dhabi Investment Authority (ADIA)
Berdiri sejak 1976, ADIA menggunakan pendapatan dari ekspor minyak untuk berinvestasi secara global. Total asetnya diperkirakan mencapai 579,6 miliar Dolar Amerika atau setara Rp9.280 triliun dengan portofolio investasi yang mencakup saham, properti, dan infrastruktur. Keberhasilan ADIA dalam pengelolaan investasi telah menjadikannya salah satu SWF paling berpengaruh di Timur Tengah.
4. Kuwait Investment Authority (KIA)
Didirikan pada tahun 1953, KIA adalah salah satu SWF tertua di dunia dengan total aset sekitar 533,7 miliar Dolar Amerika atau setara Rp8.550 triliun. Misi utamanya adalah mencapai pengembalian investasi jangka panjang demi kestabilan ekonomi Kuwait. KIA memainkan peran penting dalam mendukung ekonomi Kuwait melalui berbagai investasi global yang berkelanjutan.
5. GIC Private Limited (Singapura)
SWF ini mengelola cadangan devisa Singapura dan berinvestasi di lebih dari 40 negara. Dengan aset sekitar 453,2 miliar Dolar Amerika atau setara Rp7.260 triliun, GIC berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar dolar Singapura. Strategi investasi GIC mencakup ekuitas publik, real estate, dan aset infrastruktur di berbagai negara.
6. Temasek Holdings (Singapura)
Temasek Holdings telah mengelola aset sebesar 417,4 miliar Dolar Amerika atau setara Rp6.690 triliun sejak tahun 1974. Investasi utamanya tersebar di berbagai perusahaan global, termasuk BlackRock dan sektor teknologi di Amerika Utara. Temasek juga dikenal dengan pendekatan investasi jangka panjangnya yang berfokus pada sektor-sektor inovatif.
7. Public Investment Fund (Arab Saudi)
SWF ini memiliki visi untuk menjadi investor global yang berpengaruh. Dengan lebih dari 200 portofolio investasi, dana ini digunakan untuk mendukung transformasi ekonomi Arab Saudi dan telah memiliki saham di perusahaan besar seperti Tesla, Facebook, dan Citigroup. PIF terus berupaya memperkuat posisinya sebagai salah satu SWF terbesar di dunia.
Dengan terbentuknya Indonesia Investment Authority (INA), Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya secara berkelanjutan tanpa terlalu bergantung pada utang luar negeri. Keberhasilan SWF ini sangat bergantung pada tata kelola yang transparan, strategi investasi yang cermat, serta dukungan dari berbagai pihak agar mampu memberikan manfaat maksimal bagi bangsa dan negara.