4 Strategi Matriks Ansoff Mengembangkan Bisnis, Atur Produk dan Pasar!

- Penetrasi pasar: strategi cocok untuk bisnis pemula dengan risiko kecil, menggunakan promo menarik dan bundling produk.
- Pengembangan produk: memanfaatkan pasar lama dengan produk baru, analisis kebutuhan konsumen lama untuk menciptakan produk turunan yang berkaitan.
- Pengembangan pasar: memperluas pasar dengan target konsumen baru atau masuk ke dimensi pasar baru setelah riset mendalam.
Apakah kamu pernah mendengar tentang matriks Ansoff? Sederhananya, matriks Ansoff adalah strategi yang membantu pertumbuhan bisnis dengan mengombinasikan produk dan pasar. Secara lebih kompleks.
Nah, ada empat jenis matriks Ansoff yang masing-masingnya punya strategi berbeda. Mulai dari penetrasi pasar, pengembangan produk, pengembangan pasar, hingga diversifikasi. Berikut sederet ulasannya lengkap dengan tingkat risikonya.
1. Penetrasi pasar

Strategi penetrasi pasar ini cocok banget buat bisnis pemula yang ingin tumbuh. Bukan tanpa alasan, strategi yang satu ini punya risiko yang sangat kecil, cocok buat pemula yang terbatas secara modal, ya.
Dalam penetrasi pasar ini gak perlu produk dan pasar baru, cukup mengembangkan versi yang ada sekarang. Caranya, yakni dengan memberikan konsumen berbagai promo yang menarik, seperti diskon, cashback, suvenir khusus untuk pembelanjaan dengan nominal tertentu, dan sejenisnya.
Nah, kalau mau tumbuh sekaligus laku besar dengan keuntungan secara tersirat, kamu bisa coba strategi buy 3 get 1. Bisa juga menerapkan bundling produk dengan harga yang lebih miring daripada beli satuan, ya.
2. Pengembangan produk

Sesuai dengan namanya, pengembangan produk, strategi yang satu ini menggunakan pasar lama dengan menghadirkan produk baru. Artinya, dengan konsumen lama yang sudah membeli produkmu, kamu bisa analisis produk apalagi yang dibutuhkan oleh mereka.
Mudahnya, kamu bisa membuat produk turunan yang berbeda tetapi masih saling berkaitan. Misalnya saja jika produkmu itu ialah pakaian, bisa jadi konsumen juga butuh aksesori seperti topi, kacamata, dan sejenisnya.
Kalau kamu jual produk sabun, bisa jadi konsumen juga butuh sampo. Kalau kamu jual skincare, bisa jadi konsumenmu juga butuh produk makeup yang satu merek. Lakukan riset mendalam supaya lebih detail terkait dengan kebutuhan konsumenmu yang sudah ada itu, ya.
3. Pengembangan pasar

Berbeda dari pengembangan produk, kali ini pasarnya yang baru dengan produk yang lama. Kamu perlu membuat analisis terkait pasar turunan yang memungkinkan produkmu saat ini jadi makin laku.
Misalnya saja, jika saat ini target pasarmu ialah anak milenial, maka gak ada salahnya untuk memperkenalkan produkmu di kalangan gen Z, ya. Dengan memperluas jangkauan pasar, tentu produkmu jadi lebih dikenal lagi.
Lebih luas lagi, gak hanya sasaran konsumen yang diperluas, kamu juga bisa menyasar pasar baru dimensi yang lain. Mulai dari masuk ke kota baru, distributor baru, dan sejenisnya. Lakukan riset mendalam untuk mengetahui potensi pasar baru yang berpeluang, ya.
4. Diversifikasi

Puncaknya, ada strategi diversifikasi untuk menumbuhkan bisnis dengan produk dan pasar baru. Tentunya, hal ini menjadi pilihan yang paling tinggi risikonya alias butuh modal yang cukup besar.
Meski begitu, reward yang didapatkan juga berbanding lurus dengan modal yang dikeluarkan. Tapi dengan catatan produk baru dan pasar baru ini telah melalui tahapan uji coba yang kompleks, ya.
Nah, itu tadi sederet ulasan terkait strategi bisnis, matriks ansoff, yang bisa diterapkan untuk menumbuhkan usaha yang kamu rintis. Tinggal sesuaikan dengan tingkat risiko yang ada hingga kebutuhan akan situasi dan kondisi bisnismu, ya!