9 Strategi Retargeting Ads untuk Kembangkan Bisnis, Cobain yuk!

- Retargeting ads memungkinkan peningkatan konversi penjualan, lead generation, dan brand awareness dalam digital marketing.
- Pentingnya mengenali konsumen potensial, menentukan tujuan strategi retargeting ads, dan memberikan waktu yang ideal untuk melihat hasilnya.
Jakarta, IDN Times - Membangun strategi digital marketing dapat dilakukan melalui retargeting. Dipromosikan lewat iklan berbayar (ads), strategi retargeting berfungsi mengincar calon pelanggan potensial yang telah mengenal dan familiar dengan bisnismu.
Strategi retargeting ads cukup populer dalam online marketing sebab mampu meningkatkan konversi penjual, lead generation, hingga brand awareness. Mengimplementasikan prinsip kerja pixel-based, strategi ini dijalankan melalui data-data pelanggan yang pernah berinteraksi dengan website.
Google Ads dan Facebook Ads merupakan tools strategi retargeting ads yang cukup populer dan banyak diminati. Bila kamu tertarik mengembangkan bisnis, coba sembilan strategi retargeting ads berikut ini.
1. Kenali konsumen

Mengenali konsumen potensial dari bisnismu merupakan salah satu strategi retargeting ads yang utama. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan iklan yang ditampilkan pada calon konsumen dengan segmentasi mereka.
Alhasil, kamu bisa membangun jenis iklan persuasif yang menekankan produk atau layanan yang sebelumnya dilihat konsumen saat mengunjungi website.
2. Tetapkan goals atau campaign objective

Sebelum memulai strategi retargeting ads, kamu menentukan tujuan yang ingin dicapai terlebih dahulu, misalnya meningkatkan traffic dan menambah konversi penjualan. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan perencanaan strategi retargeting ads dengan campaign objectives-mu.
Bila tujuan yang ingin kamu capai adalah meningkatkan traffic, kamu bisa menyematkan tautan yang mengarah ke homepage website pada call to action (CTA). Namun bila kamu menjalankan strategi retargeting ads demi meningkatkan konversi penjualan, pada CTA dapat ditambahkan tautan yang menuju ke laman pembelian atau etalase produk.
3. Tentukan jangka waktu

Usai menjalankan strategi retargeting ads, tentunya konversi penjualan tidak langsung meningkat begitu saja. Dibutuhkan waktu agar strategi diterima oleh konsumen dan mempengaruhi mereka untuk membeli produk yang kamu tawarkan.
Jangka waktu yang ideal untuk mengatur retargeting ads adalah 30-90 hari. Usai jangka waktu tersebut, kamu bisa menilai jenis retargeting ads yang menghasilkan konvensi penjualan terbanyak di website.
4. Rencanakan anggaran biaya

Saat hendak melakukan strategi retargeting ads, sebaiknya kamu merencanakan anggaran biaya supaya dana yang kamu keluarkan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Perencanaan anggaran ini bisa diawali dengan memperkirakan bujet terkecil dari iklan, lalu beralih ke bujet yang lebih besar berdasarkan hasil konversi penjualan yang didapatkan.
5. Lakukan eksperimen iklan

Agar strategi retargeting ads dapat beroperasi secara optimal, ada baiknya kamu melakukan eksperimen iklan. Kamu bisa memasang iklan secara rutin dengan jangka waktu 2-3 hari per iklan.
Bila penerapan strategi retargeting ads ini menunjukkan respons positif, maka kamu bisa menambah durasi untuk jenis iklan yang sama ke depannya. Namun, bila hasil yang didapatkan cenderung negatif, tak ada salahnya kamu mengganti jenis iklan dan menyesuaikannya dengan segmentasi dan preferensi konsumen.
6. Pilih Call to Action (CTA) yang menarik

Menambahkan call to action (CTA) pada iklan dapat menarik minat calon konsumen untuk mengakses tautan website. Strategi retargeting ads ini dipergunakan sebagai media dalam mendapatkan feedback langsung dari konsumen yang ditargetkan.
Supaya calon konsumen dapat mengenali CTA lebih mudah, sebaiknya kamu menempatkan CTA pada lokasi yang strategis. Tak hanya itu, mengaplikasikan warna dan desain yang mencolok membuat CTA mudah terlihat mata. Dengan begitu, calon konsumen merasa tertarik untuk mengecek website dan berlangganan produkmu.
7. Sesuaikan format visual iklan

Strategi retargeting ads dengan format visual iklan yang menarik membuat calon konsumen tergoda untuk mengunjungi website. Kini format visual iklan dapat disesuaikan dengan segmentasi konsumen dan tujuan pemasaran. Ada tiga format visual yang sering dipilih, yakni collection, carousel, dan single image or video.
- Collection
Format visual iklan dalam bentuk ini menampilkan lebih dari dua objek visual dalam setiap tampilan iklan, seperti foto maupun video.
- Carousel
Carousel memiliki format visual iklan sebanyak dua atau lebih foto dan video dengan scroll behavior berupa swipe left and right alias geser.
- Single image or video
Format visual iklan jenis ini menyajikan hanya satu foto atau video dalam satu unggahan iklan.
8. Gunakan copywriting yang persuasif

Tak hanya format visual yang menarik, strategi retargeting ads juga perlu didukung dengan copywriting yang persuasif. Pilih kata-kata yang berbobot tapi tetap kekinian sebagai deskripsi iklanmu.
9. Tetapkan penempatan iklan (placement ads)

Bila kamu menggunakan Facebook Ads sebagai strategi retargeting ads, kamu bisa memilih dua opsi untuk iklanmu, yakni automatic placements dan edit placements. Untuk iklan di Google Ads, opsi yang ideal untuk menempatkan iklan adalah bagian paling atas samping judul. Posisi ini memiliki tingkat keterbacaan tertinggi sehingga mampu meningkatkan persentase klik dan CTR.
Itulah sembilan strategi retargeting ads yang perlu kamu ketahui guna meningkatkan penjualan bisnis. Sesuaikan tools yang kamu pilih dengan anggaran dana yang sudah kamu rencanakan.