Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Suku Bunga Tetap, Rupiah Masih Melemah ke Rp16.694 per Dolar AS

Kurs rupiah terhadap dolar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Kurs rupiah terhadap dolar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Intinya sih...
  • Mayoritas mata uang di Asia mengalami pelemahan
  • Pengamat pasar uang memproyeksikan rupiah akan bergerak konsolidatif dengan potensi penguatan terbatas terhadap dolar AS
  • Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75 persen
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup melemah pada akhir perdagangan, Rabu (17/12/2024) sore. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah ke level Rp16.694 per dolar AS per dolar AS.

Rupiah tercatat menguat 3,50 poin atau 0,02 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.  

1. Daftar mata uang di Asia yang melemah sore ini

Mayoritas mata uang di Asia alami pelemahan hingga sore ini, berikut rinciannya:

  • Ringgit Malaysia melamah 0,09 persen 
  • Bath Thailand melemah 0,34 persen 
  • Yuan China melemah 0,05 persen
  • Won Korea melemah 0,42 persen
  • Dolar Taiwan melemah 0,13 persen
  • Dolar Singapura melemah 0,29 persen

2. Proyeksi pergerekan rupiah

Pengamat pasar uang Lukman Leong sebelumnya memproyeksikan rupiah akan bergerak konsolidatif dengan potensi penguatan secara terbatas terhadap dolar AS. Potensi penguatan rupiah terjadi seiring dolar AS yang sedikit tertekan setelah rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang hasilnya di bawah ekspektasi pasar.

"Ada potensi menguat terbatas terhadap dolar AS yang sedikit tergetkan setelah data pekerjaan AS yang mengecewakan," ujarnya.

3. BI pertahankan suku bunga acuan di level 4,75 persen

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 4,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,50 persen.

Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah masih tingginya ketidakpastian global dengan tetap memperkuat efektivitas transmisi pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah ditempuh selama ini untuk menjaga stabilitas dan mendorong perekonomian nasional.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga BI-rate lebih lanjut dengan prakiraan inflasi 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen, serta perlunya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Rupiah Stagnan, Bank Indonesia Lanjutkan Intervensi Pasar

17 Des 2025, 16:34 WIBBusiness