Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Taksi Terbang IKN Bakal Uji Coba Melintasi Samarinda-Balikpapan

Mobil Terbang Xpeng Huitian Voyager (Dok. Alibaba)

Jakarta, IDN Times - Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) bakal memiliki moda transportasi publik berupa drone atau taksi terbang.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Mohammed Ali Berawi, mengatakan taksi terbang yang akan diujicoba sebelum 17 Agustus 2024 itu akan menjajal medan Samarinda atau Balikpapan.

"Tahun depan, nanti kita uji coba, diujicoba di sekitar wilayah IKN ya, bisa di Balikpapan atau di Samarinda," katanya, dikutip Rabu (20/9/2023).

1. Kecepatan terbangnya hingga 200 km per jam

Ilustrasi mobil terbang (Tangkapan layar YouTube)

Dia menjelaskan, taksi terbang mampu melakukan penerbangan dan mendarat dengan posisi vertikal, seperti helikopter. Jadi, nantinya akan disediakan helipad untuk operasional taksi terbang.

Nantinya taksi terbang mampu menempuh jarak antara 60 km sampai 100 km dengan daya yang terisi penuh. Jadi, kendaraan ini menggunakan penggerak baterai, bukan bahan bakar minyak (BBM) sehingga ramah lingkungan.

"Nah, kemudian kecepatannya bisa sampai 200 km per jam," ujar Berawi.

2. Dipesan via aplikasi dan terintegrasi dengan bus tanpa awak

zoox.com

Nantinya, taksi terbang juga akan terhubung dengan moda transportasi lainnya, seperti bus tanpa awak (autonomous vehicle). Jadi, warga IKN yang mau menggunakan taksi terbang nantinya bisa memesan via aplikasi. Setelah pemesanan dilakukan, pengguna akan diarahkan menggunakan bus tanpa awak menuju helipad.

Setibanya di helipad, pengguna akan dibawa menggunakan taksi terbang ke lokasi tujuan. Setelah sampai di tujuan, pengguna bisa langsung menyambung dengan bus tanpa awak ke lokasi selanjutnya lewat jalur darat.

"Jadi konsepnya kan IKN itu nanti akan menerapkan Intelligent Transportation System/ITS, mulai dari autonomous vehicle, electric minibus dan sebagainya. Kemudian kita akan memanfaatkan apps ini," ujarnya.

Berawi menjelaskan lebih lanjut, konsep yang digunakan adalah mobility as a service, yakni integrasi berbagai bentuk layanan transportasi ke dalam satu layanan mobilitas tunggal yang dapat diakses sesuai permintaan.

"Jadi, kalau kita keluar dari sini, Anda menuju ke mana, walaupun dia ditukar moda, dia nyambung," tuturnya.

3. Tarifnya diperkirakan sekitar Rp750 ribu

ilustrasi mobil terbang (pexels/Harrison Haines)

Berawi memberi bocoran bahwa tarif taksi terbang nantinya dibanderol di kisaran 50 dolar AS atau Rp750 ribu (asumsi kurs Rp15 ribu/dolar AS).

"Itu kena sekitar 50 dolar, 50 dolar berapa rupiah? Rp750 ribu, ya, kalau (asumsi kurs) Rp15 ribu, Rp750 ribu bisa sampai 100 km karena sekali terbangnya sih di 60-70 km idealnya, tapi kalau dioptimasinya sampai 100 km," kata dia.

Dia menjelaskan, tarif taksi terbang IKN bersaing dengan tarif taksi premium. Dia mencontohkan, dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) ke kawasan Jakarta Selatan menggunakan taksi premium bisa kena tarif Rp600 ribu.

"Tapi kalau saya naik drone, ini estimasi hitungan jarak up to 100 km, 60-100 km itu dari Soetta mungkin (bisa) sampai Tangerang/Bekasi kali, ya, lebih jauh lagi kan itu (jaraknya), kena sekitar 50 dolar," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us