Ternyata, Ini 3 Dampak Zakat terhadap Perekonomian

Jakarta, IDN Times - Laiknya Ramadan pada tahun-tahun sebelumnya, umat Islam memiliki kewajiban untuk membayar zakat fitrah dengan tenggat waktu sebelum Salat Ied dimulai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), zakat diartikan sebagai jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak atau hukum Islam.
Zakat mengedepankan konsep berbagi dari orang yang memiliki harta kepada kaum atau golongan yang memang berkah menerimanya. Oleh karena itu, zakat memiliki dampak sangat besar terhadap perekonomian.
Apa saja dampak zakat bagi perekonomian suatu negara? Simak ulasannya!
1. Mengendalikan perilaku

Ekonom Syariah Institut Pertanian Bogor (IPB), Irfan Syauqi Beik pun mengemukakan tiga dampak zakat terhadap perekonomian. Dampak zakat yang pertama bagi perekonomian berkaitan dengan perilaku diri sendiri, terutama dalam mendapatkan nafkah.
"Jadi zakat itu membuat kita bisa mengendalikan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang bertentangan (dalam memperoleh nafkah) karena Nabi (Muhammad SAW) sudah mengatakan bahwa Allah gak akan menerima pemberian dari orang yang memperoleh hartanya dengan cara gak benar," tutur Irfan dalam program Ramadan IDN Times "Obrolan Berkah Seputar Ekonomi Syariah (OBSESi)".
Dengan demikian, sambung Irfan, zakat itu akan membimbing orang yang melakukannya kepada perilaku lebih baik, lebih peduli, dan lebih produktif.
2. Mendukung program daya guna milik masyarakat

Dampak zakat yang kedua, menurut Irfan, adalah mampu mendukung program pendayagunaan dan produktif di tengah masyarakat. Ketika disalurkan dalam bentuk program yang sifatnya produktif, kata dia, zakat akan memperluas basis produksi masyarakat.
"Dia akan memberikan kesempatan kepada usaha ultra mikro dan usaha mikro untuk memiliki akses terhadap sumber dana," ujar dia. Hal itu kemudian akan berujung pada penggerakkan sisi suplai sehingga perekonomian menjadi tumbuh positif.
3. Menjaga daya beli masyarakat

Dampak ketiga dari zakat adalah menjaga daya beli dari kaum-kaum dhuafa atau kelompok miskin. Menurut Irfan, zakat bisa juga disalurkan untuk program-program yang sifatnya konsumtif dan program-program yang sifatnya pemenuhan kebutuhan mendesak serta program-program bersifat menjaga daya beli.
"Kalau daya beli dijaga maka secara makro, agregat demand, permintaan akan naik sehingga ekonomi juga akan tumbuh," kata Irfan.