Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Thrifting Lebih Murah dari Lokal, Kementerian UMKM: Bukan Produk Kita

Temmy Satya Permana Deputi bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM
Deputi bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana. (IDN Times/Pitoko)
Intinya sih...
  • Produk lokal lebih dikedepankan untuk mendukung industri dalam negeri
  • Kementerian UMKM siapkan 1.300 jenama lokal sebagai substitusi produk thrifting
  • Bertemu perwakilan pedagang thrifting untuk membahas penggantian produk lokal
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) angkat suara soal banyaknya anggapan yang menyebutkan harga baju lokal lebih mahal dibandingkan produk pakaian impor bekas alias thrifting.

Deputi bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana menjelaskan, meski pakaian thrifting dijual lebih murah, produk tersebut bukan hasil industri dalam negeri.

"Ada barang nih, pakaian bekas ini, yang harga lebih murah, tapi ini bukan produk kita. Jujur saja [penjualan baju thrifting] ini ilegal ya," kata Temmy di Gedung Smesco Jakarta, Selasa (18/11/2025).

1. Produk lokal lebih dikedepankan

Ilustrasi produk lokal (IDN Times/Indah Permata Sari)
Ilustrasi produk lokal (IDN Times/Indah Permata Sari)

Temmy mengaku memilih membeli produk lokal meski harganya sedikit lebih tinggi. Dengan begitu, uang yang dibelanjakan tetap berputar di dalam negeri.

"Dibandingkan saya membeli produk dari negara luar ya, baru maupun bekas, tapi industri dalam negeri akan lemah," ujar dia.

Menurut Temmy, persaingan harga antara produk lokal dan thrifting akan menemukan titik keseimbangannya sendiri. Ketika pasar didominasi oleh produk dalam negeri, harga pakaian lokal akan semakin kompetitif.

"Sebetulnya nanti akan bersaing. Pada saat pasar ini dikuasai produk lokal, harga pasti akan bersaing dengan sendiri, pasti akan terbentuk pareto optimum, persaingan harganya pasti bagus," ujar Temmy.

2. 1.300 jenama lokal untuk substitusi produk thrifting

ilustrasi promo baju thrifting (freepik.com/freepik)
ilustrasi promo baju thrifting (freepik.com/freepik)

Kementerian UMKM telah menyiapkan 1.300 jenama produk lokal untuk menjadi substitusi dagangan bagi para penjual baju thrifting. Jenama yang disiapkan Kementerian UKMN ini dapat dipilih pedagang baju thrifting untuk kemudian dijual kembali sebagai produk pengganti.

Langkah ini diambil seiring upaya pemerintah menertibkan perdagangan pakaian impor bekas yang banyak beredar di sejumlah pusat penjualan seperti Pasar Senen Jakarta dan Pasar Gedebage Bandung.

"Hingga mereka nanti B2B dengan para pemilik brand itu. Ya entah mau jadi reseller atau mau jadi distributornya atau kita tawarkan mereka bikin brand sendiri nanti," kata dia.

3. Bertemu dengan perwakilan pedagang thrifting

ilustrasi jualan baju thrifting (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi jualan baju thrifting (pexels.com/cottonbro studio)

Guna membahas perihal 1.300 jenama produk lokal tersebut, Temmy mengatakan bakal bertemu perwakilan pedagang dari Pasar Senen dan Pasar Gedebage. Dia berharap para pedagang bersedia beralih menjual produk lokal sebagai pengganti barang thrifting yang selama ini mereka pasarkan.

"Doain saja mudah-mudahan ini berjalan dengan baik dan tidak ada penolakan dari teman-teman pedagang," ujar Temmy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in Business

See More

Rupiah Loyo Sore Ini, Risiko Global dan The Fed Jadi Beban

18 Nov 2025, 16:00 WIBBusiness