Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tiongkok Siap Uji Coba Penggunaan Mata Uang Digital saat Imlek

Pixabay.com/ Michael Wuensch

Jakarta, IDN Times – Tiongkok akan menggelar uji coba penggunaan mata uang digital resmi buatan bank sentralnya, People’s Bank of China, pada Hari Raya Imlek. Langkah tersebut akan menjadi uji coba besar ketiga dari mata uang digital tersebut.

Beberapa bulan lalu, kota Shenzhen dan Suzhou telah mengadakan eksperimen serupa, menurut CNBC, Senin (8/2/2021).

1. Peserta uji coba terbatas

Seorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Pemerintah Tiongkok mengatakan akan ada 50 ribu peserta yang dipilih dari banyak pelamar yang ada untuk mengikuti uji coba ini. Masing-masing peserta akan menerima 200 yuan atau sekitar 30 dolar Amerika Serikat (AS) per orang. Jumlah itu berarti setara sekitar Rp420 ribu mata uang digital per orang.

“Penerima dapat membelanjakan uang di lokasi offline yang ditentukan atau di bagian situs e-niaga JD.com selama liburan Tahun Baru Imlek mendatang,” katanya.

“Voucher berlaku mulai 10 Februari hingga 17 Februari. Uji coba mata uang digital hanya terbuka untuk mereka yang memiliki nomor ID Tiongkok, atau izin tinggal dari Hong Kong, Macau, atau Taiwan.”

2. Perkembangan mata uang digital di Tiongkok

Alibaba (Website/forbes.com/Gilles Sabrie/Bloomberg)

Penggunaan mata uang digital di Negeri Tirai Bambu merupakan hal yang sudah sejak lama diharapkan pemerintah.

People’s Bank of China, yang telah mengembangkan mata uang digital, berharap mata uang tersebut akan berfungsi digunakan dalam transaksi melalui aplikasi pembayaran yang ada.

3. Pembayaran via mobile

Website WeChat

Pembayaran seluler atau mobile payment, terutama melalui aplikasi Alipay yang berafiliasi dengan Alibaba dan Wechat Pay milik Tencent, telah menggantikan uang tunai dalam beberapa tahun terakhir sebagai bentuk pembayaran konsumen utama di Tiongkok.

Meski disebut mata uang digital, mata uang yang dikembangkan People’s Bank of China ini berbeda dengan bitcoin. Ini karena mata uang yang sedang dikembangkan oleh bank sentral dikendalikan oleh satu kekuatan, bukan sistem desentralisasi yang dikelola oleh pengguna di seluruh dunia layaknya bitcoin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rehia Sebayang
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us