4 Tips Cari Penghasilan Tambahan, Jangan Cuma Andalkan Gaji

- Kerja sampingan dapat menambah pendapatan bulanan, namun memiliki risiko fisik dan mental yang perlu diwaspadai.
- Usaha sampingan bisa memberikan penghasilan lebih besar, tetapi juga membutuhkan modal dan memiliki risiko likuiditas.
- Investasi di instrumen pendapatan tetap seperti deposito atau surat utang negara dapat memberikan imbal hasil tetap setiap bulannya, namun memerlukan modal yang besar.
Jakarta, IDN Times - Banyak orang merasa penghasilan dari gaji bulanan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai tujuan keuangan. Kenaikan biaya hidup, cicilan, dan kebutuhan mendesak sering membuat anggaran terasa ketat. Oleh karena itu, mencari sumber penghasilan tambahan menjadi langkah penting untuk meningkatkan stabilitas keuangan.
Penghasilan tambahan tidak selalu harus berupa pekerjaan penuh waktu. Saat ini, banyak peluang kerja sampingan atau usaha kecil yang bisa dijalankan secara fleksibel, sesuai waktu luang dan kemampuan yang dimiliki. Dengan memanfaatkan kreativitas dan keterampilan yang ada, siapa pun bisa menambah pendapatan tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama.
Selain meningkatkan pendapatan, penghasilan tambahan juga memberi keuntungan lain seperti pengalaman baru, jaringan yang lebih luas, dan kemampuan manajemen waktu yang lebih baik. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa memaksimalkan potensi penghasilan tambahan sekaligus menjaga keseimbangan antara pekerjaan utama dan kegiatan sampingan.
Dengan tambahan pemasukan bulanan maka kita bisa mendapat surplus arus kas bersih yang bisa digunakan untuk menabung maupun investasi. Nilai arus kas bersih didapat dari hasil selisih total pemasukan bulanan dan pengeluaran. Jumlah arus kas bersih ideal yang semestinya dimiliki setiap orang adalah setara dengan 10 persen dari total pemasukan per bulan, lebih besar tentu lebih baik. Nah, kalau kamu sudah mengerti pentingnya mencari penghasilan tambahan, berikut tips dari IDN Times yang dirangkum dari Lifepal.co.id.
1. Kerja sampingan

Kerja sampingan merupakan salah satu cara efektif untuk menambah jumlah pemasukan per bulan kamu. Akan tetapi sumber penghasilan yang didapat dari kerja sampingan adalah penghasilan aktif atau yang akan memakan waktu, pikiran, dan juga tenaga.
Beberapa di antara kita mungkin terpaksa mencari sumber pendapatan dari menjadi driver online atau kurir pengantar barang, sementara itu yang lain memilih untuk bekerja paruh waktu dengan memanfaatkan situs perantara pekerja freelance dan klien.
Adapun risiko dari kerja sampingan antara lain adalah berkaitan dengan fisik serta mental, mulai dari kelelahan, kecemasan, dan stres.
Namun tak menutup kemungkinan pula seorang mengalami risiko likuiditas terutama bagi mereka yang melakukan kerja sampingan di bidang jasa. Keterlambatan pembayaran dari pihak klien tentu menjadi tekanan emosional yang berujung ke kesehatan finansial seseorang.
Beberapa hal yang harus kamu lakukan jika memilih aktivitas ini sebagai upaya menambah pemasukan adalah, menjaga fisik dengan rajin berolahraga, konsumsi makanan sehat, dan memiliki catatan keuangan untuk setiap tagihan yang kamu bebani ke klien.
2. Usaha sampingan

Selain kerja sampingan, ada pula usaha atau bisnis sampingan. Bisa dikatakan bahwa penghasilan dari usaha sampingan bisa jauh melebihi kerja sampingan, begitu pula dengan risikonya.
Pada akhirnya tidak sedikit pula yang memilih untuk mengembangkan usaha sampingan menjadi sumber penghasilan utama, terutama saat usaha ini menghasilkan uang yang jauh lebih besar dibanding pekerjaan di kantor.
Selain waktu, pikiran, dan tenaga, usaha sampingan tentu membutuhkan modal. Sekalipun usaha tersebut hanya berbasis jasa (tidak menjual barang), kamu pun akan membutuhkan modal untuk transportasi atau kuota internet untuk biaya operasional.
Tak dipungkiri pula, risiko terbesar usaha sampingan selain fisik dan mental adalah modal. Kekurangan modal bisa saja memaksa kita menggunakan dana pribadi untuk menjaga kelangsungan usaha, jika peristiwa berlangsung secara terus menerus maka bukan hanya risiko likuiditas saja yang bisa kamu alami, kesehatan keuangan secara keseluruhan juga bisa bertambah.
Bagi kamu yang memiliki usaha sampingan, alangkah baiknya untuk memanfaatkan aplikasi akuntansi dan pencatatan keuangan agar Anda bisa lebih mudah mengetahui segala pengeluaran yang bersumber dari bisnis kamu.
3. Investasi di instrumen pendapatan tetap

Instrumen investasi pendapatan tetap seperti deposito atau surat utang negara maupun swasta akan memberikan imbal hasil tetap setiap bulannya. Penghasilan dari investasi pun tergolong sebagai penghasilan pasif, yang artinya bisa didapat tanpa mengorbankan waktu, pikiran, dan tenaga.
Namun patut diketahui dengan baik bahwa besar kecilnya imbal hasil investasi ini sangat ditentukan dengan modal investasinya. Selain itu, investasi ini juga hanya bisa dilakukan dengan cara lumpsum atau sekali bayar.
Meski deposito perbankan bisa ditarik kapan saja, ingatlah bahwa menarik sebelum jatuh tempo bisa terkena penalti, dan meski beberapa surat utang bisa dijual di pasar sekunder, ingat pula harga obligasi tersebut jual bisa turun. Oleh karena itu, berhati-hatilah ketika kamu menempatkan dana, jika dana yang ditempatkan terlalu besar, risiko likuiditas pun bisa dialami.
Bila kamu memang berniat menggunakan instrumen ini untuk menambah pemasukan, pastikan uang yang digunakan adalah uang dingin dan selalu ingat, kamu harus tetap memiliki aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas) setara 15-20 persen dari kekayaan bersih.
Pastikan, jumlah imbal hasil yang sudah diterima setelah dipotong pajak final bisa digunakan untuk membayar beberapa kebutuhan biaya hidup per bulan seperti tagihan internet, air, listrik, atau yang lainnya.
4. Trading saham

Trading saham tidak sama dengan investasi saham. Trader akan melihat sebuah saham layaknya komoditas yang harganya naik turun dan memanfaatkan momen itu untuk melakukan transaksi jangka pendek.
Keuntungan trading saham jangka pendek tentu bisa membantu menyehatkan arus kas bersih kita, namun di sisi lain risikonya pun tinggi. Karena, volatilitas harga saham dalam jangka pendek cukup tinggi dan tidak akan bisa ditebak.
Bukan hanya modal yang harus kamu siapkan untuk bisa menjadi trader, melainkan juga mental dan pengalaman. Seorang yang belum mengenal saham dengan baik tentu tidak disarankan melakukan ini.
Bagi kamu yang ingin melakukan hal ini, kuasailah ilmu analisis teknikal dengan baik. Secara sederhana, analisis teknikal adalah teknis analisis yang ditujukan untuk mengamati pola-pola seperti data pasar, harga saham, dan volume transaksi saham.
Tentukan pula target profit dan stop loss serta siapkan waktu untuk memantau monitor selama jam perdagangan berlangsung.
5. FAQ

1. Apa itu kerja sampingan dan bagaimana cara memulainya?
Kerja sampingan adalah pekerjaan tambahan di luar pekerjaan utama yang dapat dilakukan untuk menambah penghasilan. Contohnya termasuk menjadi driver online, kurir, atau freelancer di berbagai platform. Untuk memulai, tentukan waktu luang yang tersedia dan pilih jenis pekerjaan sampingan yang sesuai dengan keterampilan dan minatmu. Pastikan juga untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan utama dan sampingan agar tidak mengganggu kesehatan fisik dan mental.
2. Apa yang dimaksud dengan usaha sampingan dan bagaimana cara memulainya?
Usaha sampingan adalah bisnis kecil yang dijalankan di luar pekerjaan utama untuk menambah penghasilan. Contohnya termasuk membuka toko online, menjual produk handmade, atau menawarkan jasa tertentu. Untuk memulai, identifikasi produk atau jasa yang memiliki permintaan di pasar, tentukan modal yang dibutuhkan, dan buat rencana bisnis sederhana. Mulailah dengan skala kecil dan kembangkan seiring waktu.
3. Mengapa penting memiliki penghasilan tambahan selain gaji utama?
Memiliki penghasilan tambahan penting untuk meningkatkan stabilitas keuangan. Dengan adanya sumber pendapatan lain, kamu dapat lebih mudah menghadapi kebutuhan mendesak, menabung, atau berinvestasi. Selain itu, penghasilan tambahan juga dapat membantu mencapai tujuan keuangan jangka panjang lebih cepat.
4. Apa saja risiko yang perlu diperhatikan saat mencari penghasilan tambahan?
Beberapa risiko yang perlu diperhatikan antara lain kelelahan fisik dan mental akibat membagi waktu antara pekerjaan utama dan sampingan, serta potensi konflik kepentingan jika pekerjaan sampingan berkaitan dengan industri yang sama dengan pekerjaan utama. Selain itu, pastikan juga untuk mengelola pajak dan kewajiban hukum lainnya yang mungkin timbul dari penghasilan tambahan tersebut.
5. Bagaimana cara mengelola waktu antara pekerjaan utama dan sampingan?
Mengelola waktu dengan baik sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan utama dan sampingan. Gunakan jadwal harian atau aplikasi manajemen waktu untuk merencanakan aktivitasmu. Pastikan untuk menyediakan waktu istirahat yang cukup dan hindari overwork yang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan produktivitas.