Tol Garapan Aguan dan Salim 6,7 Km di Tangerang Rampung 2026

- Progres pembangunan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg mencapai 90% per 26 Agustus 2025
- Tol tersebut diperlukan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, tersedia 2 junction dan 7 simpang susun
Jakarta, IDN Times - Progres pembangunan Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg pada Seksi 1 dari Junction (JC) Sedyatmo hingga Simpang Susun (SS) Kosambi sepanjang 6,7 kilometer (km) telah mencapai 90 persen per 26 Agustus 2025.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan ruas awal tersebut dapat selesai pada 2026 sebagai bagian dari pengembangan konektivitas kawasan utara Kabupaten Tangerang, Banten.
1. Percepat distribusi barang dan jasa

Menteri PU, Dody Hanggodo, mengatakan, keberadaan tol tersebut diperlukan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa. Menurut dia, tol akan meningkatkan efisiensi perjalanan dan menurunkan biaya transportasi.
“Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” kata Dody.
2. Tersedia dua junction dan tujuh simpang susun

Pembangunan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg diprakarsai oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Duta Graha Karya melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas prakarsa badan usaha (unsolicited project).
PT Duta Graha Karya yang merupakan konsorsium dari Salim Group milik Anthoni Salim dan Agung Sedayu Group milik Sugianto Kusuma (Aguan). Nilai investasi proyek mencapai Rp23,16 triliun dengan masa konsesi selama 40 tahun sejak terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Ruas tol tersebut akan dilengkapi dengan dua junction, yaitu Junction Sedyatmo yang terkoneksi ke Jalan Tol Prof. Sedyatmo dan Junction Rajeg yang terhubung ke Jalan Tol Semanan-Balaraja.
Selain itu, tersedia tujuh simpang susun, yakni SS Kosambi, SS Teluk Naga, SS Tanjung Pasir, SS Kohod, SS Surya Bahari, SS Pakuhaji, dan SS Mauk. Untuk menunjang distribusi lalu lintas juga disiapkan satu on ramp tambahan.
3. Jalur alternatif menuju Bandara Soekarno-Hatta

Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg dirancang membentang sepanjang 38,60 km. Ruas tersebut akan terhubung langsung dengan Tol Prof Sedyatmo menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sekaligus menjadi bagian dari koridor barat yang menghubungkan Jakarta hingga Merak.
Kementerian PU menegaskan penyelesaian Seksi 1 menjadi prioritas untuk membuka akses awal dari bandara menuju kawasan utara Tangerang. Pemerintah berharap tol tidak hanya memperlancar arus lalu lintas antara Banten dan DKI Jakarta, tetapi juga menopang pertumbuhan ekonomi wilayah.
Infrastruktur tersebut diproyeksikan sebagai jalur alternatif menuju bandara, mengurangi beban jalan tol dalam kota, serta memperkuat konektivitas di kawasan metropolitan Jabodetabek.