Tony Wenas Prediksi Permintaan Tembaga Dunia Bakal Terus Melonjak

Jakarta, IDN Times - Permintaan tembaga dunia diperkirakan melonjak tajam seiring percepatan transisi energi bersih dan kendaraan listrik. Hal ini disampaikan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas yang menilai tren tersebut bakal menjadi peluang strategis bagi Indonesia yang memiliki cadangan tembaga besar.

Tony menyebutkan, sebanyak 65 persen tembaga dunia digunakan untuk penghantar listrik. Artinya, masifnya peningkatan penciptaan renwable energy di berbagai negara, permintaan juga diperkirakan akan naik.

“Jadi memang dengan berlomba-lombanya renewable energy akan dibangun di berbagai negara, tentu saja permintaan akan, tembaga akan makin tinggi. Dan diperkirakan di tahun 2030 itu akan permintaannya bisa mencapai sekitar 35-40 juta ton per tahun. Sementara supply-nya nggak naik signifikan,” kata Tony dalam sesi bertajuk “Global Trade and Investment: Positioning Indonesia as a Key Player” di Indonesia Summit 2025 yang berlangsung di The Tribrata, Jakarta pada Rabu (27/8/2025).

Hal ini disebut Tony dikarenakan tidak ada tambang tembaga berskala besar yang sedang dalam rencana pembangunan untuk 10 tahun ke depan. Ini dikarenakan pembangunan tambang tembaga bukan perkara sederhana dan perlu waktu yang lama.

“Jadi memang betul sekali permintaan banyak, supply-nya terbatas. Sehingga harga cenderung akan naik ya. Harga cenderung akan naik which is good for the country. Untuk Indonesia bagus karena kita juga punya sumber daya tembaga yang luar biasa besar,” kata Tony.

Indonesia Summit 2025, khususnya sesi Visionary Leaders, merupakan sebuah konferensi independen yang diselenggarakan IDN Times untuk dan melibatkan Generasi Millennial dan Gen Z di Tanah Air. Indonesia Summit 2025 mengusung tema "Thriving Beyond

Turbulence, Celebrating 80's Years Independence", bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh Nusantara.