Total Emisi Obligasi dan Sukuk di BEI Sepanjang 2024 Capai Rp139 T

- Total emisi obligasi dan sukuk di BEI tahun ini mencapai Rp139,16 triliun dari 140 emisi.
- PT Petrosea Tbk mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Petrosea Tahap I Tahun 2024 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Petrosea Tahap I Tahun 2024.
Jakarta, IDN Times - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk sepanjang tahun ini sebesar Rp139,16 triliun.
Berdasarkan data perdagangan BEI sepanjang pekan ini, periode 16-20 Desember 2024 terjadi pencatatan satu obligasi dan sukuk. Selain itu, juga pencatatan perdana saham (IPO).
1. Pencatatan obligasi dan sukuk

P.H Sekretaris Perusahaan BEI Aulia Noviana Utami Putri menyampaikan, PT Petrosea Tbk mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Petrosea Tahap I Tahun 2024 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Petrosea Tahap I Tahun 2024 pada Senin (16/12/2024).
"Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi dan sukuk ini masing-masing adalah idA+ dan idA+ (sy) atau Single A Plus Syariah. Wali amanat dari emisi ini dalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk," kata dia dalam keterangannya, dikutip Minggu (22/12).
Sementara pada Kamis (19/12), PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) mulai mencatatkan saham perdananya di Papan Utama BEI. MDIY merupakan perusahaan ke-41 yang tercatat di BEI pada 2024.
MDIY bergerak pada sektor Barang Konsumen Non-Primer dengan subindustri Ritel Barang Rumah Tangga.
2. Total emisi obligasi dan sukuk

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sepanjang tahun ini sebanyak 140 emisi senilai Rp139,16 triliun.
Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 600 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp483,16 triliun dan 86,016 juta dolar AS, yang diterbitkan oleh 133 emiten.
3. Pencatatan SBN dan EBA

Adapun Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 190 seri, dengan nilai nominal Rp6.114,41 triliun, dan 502,1 juta dolar AS.
Selain itu, di BEI juga telah tercatat sebanyak delapan emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp2,7 triliun.