Berapa Harga Emas Antam Hari Ini setelah Kemarin Anjlok Rp20 Ribu?

Emas Antam kemarin anjlok ke Rp1,325 juta per gram

Intinya Sih...

  • Harga emas Antam stagnan di Rp1,325 juta per gram, buyback tetap di Rp1,211 juta.
  • Harga emas batangan Antam dalam berbagai pecahan, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, Sabtu (25/5/2024), yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang (Antam) stagnan alias tak mengalami perubahan, setelah kemarin turun Rp20 ribu per gram. Harga emas Antam pada hari ini tetap di posisi Rp1,325 juta per gram.

Begitupun dengan harga buyback emas, sebagaimana tercatat di situs logammulia.com, tak mengalami perubahan harga dan masih di posisi Rp1,211 seperti kemarin.

Harga buyback sendiri adalah nilai yang ditentukan oleh Antam ketika seseorang berniat menjual emas ke Butik Logam Mulia. Itu adalah pembayaran yang akan diterima penjual emas dari Antam ketika emas tersebut dijual kembali kepada mereka.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp20 Ribu, Saatnya Membeli?

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp712,5 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,325 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp2,59 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp3,86 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp6,4 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp12,745 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp31,737 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp63,395 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp126,712 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp316,515 juta.
  • Harga emas 500 gram: Rp632,82 juta.
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,266 miliar.

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Baca Juga: 6 Perbedaan Emas Antam dan UBS, Cek Sebelum Beli!

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," kata Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

3. Cara menghitung keuntungan investasi emas

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,021 juta per gram dan harga jual kembali Rp917 ribu per gram.

Ada selisih Rp104 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,031 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp104 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya