Menteri Maruarar Sumbang 2,5 Hektare Tanah untuk Program 3 Juta Rumah

- Menteri PKP Maruarar Sirait sumbangkan 2,5 hektare tanah di Tangerang untuk Program 3 Juta Rumah.
- Pembangunan perumahan melibatkan pengusaha lain, ratusan unit perumahan diharapkan selesai dalam 8 bulan.
- Pembangunan hunian dilakukan oleh pihak swasta dan diserahkan cuma-cuma kepada masyarakat berpenghasilan rendah.
Jakarta, IDN Times - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bakal menyumbangkan tanah seluas 2,5 hektare di Tangerang, Benten untuk Program 3 Juta Rumah yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Dia juga mengundang sejumlah pengusaha untuk berkolaborasi dalam pembangunan perumahan di atas tanah tersebut, guna membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar dapat memiliki hunian yang layak.
"Dengan rendah hati, saya pengusaha yang sedang-sedang belum jadi konglomerat, pengusaha sedang-sedang, saya mulai dari diri sendiri sebagai menteri, 10 November saya akan undang pengusaha, saya berikan 2,5 hektare tanah saya di Tangerang," kata dia di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta, Senin (28/10/2024).
1. Berharap 8 bulan mendatang sudah bisa dihuni

Pria yang akrab disapa Ara itu menyampaikan, pembangunan perumahan di lahan seluas 2,5 hektare di Tangerang akan melibatkan pengusaha lain, yang akan menyediakan bangunan beserta isinya.
Ara berharap, dalam waktu delapan bulan ke depan, ratusan unit perumahan di lokasi tersebut sudah bisa diserahkan kepada masyarakat.
"Mudah-mudahan 8 bulan lagi kita sudah bisa serahkan kepada berapa ratus masyarakat di situ. Dan saya minta jadi model nanti, mungkin 10 persennya TNI berpenghasilan rendah, ASN berpenghasilan rendah, guru berpenghasilan rendah," ujarnya.
2. Kementerian PKP siapkan model kerja sama bangun 3 juta rumah

Ara menekankan pentingnya kolaborasi dalam pembangunan hunian rakyat, misalnya dengan melibatkan skema tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Dia menjelaskan, model kerja sama bisa beragam.
Kerja sama dalam memenuhi target program 3 juta rumah bisa dilakukan dengan penyediaan lahan dari bank atau pihak swasta, sementara pembangunan dilakukan oleh pemerintah.
"Modelnya beda-beda. Bisa nanti lain kali tanahnya dari swasta, yang bangun kita, dari (Kementerian) Perumahan. Makanya ini, kita punya ini harus mengakomodir itu," tuturnya.
3. Rumah di Tangerang akan dibagi-bagi gratis ke masyarakat berpenghasilan rendah

Ara menyampaikan, pembangunan perumahan di atas tanah yang diberikan olehnya di Tangerang, dilakukan sepenuhnya oleh pihak swasta.
Setelah selesai, hunian tersebut akan diserahkan secara cuma-cuma kepada masyarakat, sebagai upaya mendukung pemerataan akses hunian bagi rakyat berpenghasilan rendah.
"Kalau model di Tangerang tanahnya dari swasta yang bangun swasta, kemudian diserahkan gratis kepada rakyat," tambahnya.