Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Naikkan Tarif Impor, IHSG Bisa Anjlok 3 Persen

Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Intinya sih...
  • Kebijakan tarif impor baru Presiden AS, Donald Trump, berdampak negatif terhadap ekonomi Indonesia
  • Perkiraan IHSG melemah 2-3 persen pada pembukaan perdagangan pekan depan, kurs rupiah bisa mencapai Rp17 ribu per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Perekonomian Indonesia diprediksi akan akan mendapatkan pukulan telak atas kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang menaikkan tarif impor ke sejumlah negara, tidak terkecuali Indonesia.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bakal melemah lumayan dalam pada pembukaan perdagangan perdana pekan depan selepas libur Idul Fitri 2025. Hal itu disampaikan langsung oleh pengamat pasar keuangan, Ibrahim Assuaibi dalam penyataan resminya, Kamis (3/4/2025).

"Indeks Harga Saham Gabungan juga kemungkinan besar akan mengalami penurunan ya, 2-3 persen dalam perdagangan di hari Senin. Kenapa? Karena dampak dari perang dagang ini cukup luar biasa apalagi Indonesia sudah masuk dalam biaya impor dari Amerika," kata Ibrahim.

1. Kurs rupiah bisa tembus Rp17 ribu per dolar AS

Seorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Selain IHSG, kebijakan anyar Trump tersebut juga kemungkinan besar berdampak pada nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar AS. Ibrahim mewanti-wanti, mata uang rupiah bisa memecahkan rekor terlemah ke level Rp17 ribu per dolar AS pada perdagangan pekan depan.

"Mata uang rupiah kembali melakukan pelemahan dan kemungkinan besar dalam minggu-minggu ini pembukaan pasar level Rp16.900 kemungkinan besar akan terjadi. Ada kemungkinan besar akan pecah telur juga di Rp17 ribu. Ini harus berhati-hati," ujar dia.

2. Harga emas dunia semakin melonjak

ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Di sisi lain, Ibrahim menyampaikan kebijakan Trump tersebut justru akan berdampak positif bagi komoditas emas dunia.

Menurut Ibrahim, investor memiliki ketakutan tersendiri terhadap tarif biaya impor yang dikeluarkan Trump bakal berdampak pada inflasi. Dengan begitu, banyak investor yang kemudian melakukan safe haven di instrumen emas.

"Ini membuat harga emas dunia melonjak tinggi ya. Tadi pagi sempat menyentuh level 3.180 dolar AS per troy ons. Artinya apa? ada kemungkinan besar dalam minggu depan ya 3.200 itu dolar AS per troy ons akan tercapai untuk harga emas dunia," ujarnya.

3. Tarif baru impor 10 persen

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (dok. X/@POTUS)

Sebelumnya diberitakan, Trump telah mengumumkan tarif baru sebesar 10 persen pada hampir semua barang impor yang masuk ke Negeri Paman Sam. Rupanya tak hanya itu, ia juga memberlakukan 'Tarif Timbal Balik' ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.

"Ini deklarasi kemerdekaan ekonomi kami," ujar Trump, dikutip dari BBC, Kamis (3/4/2025).

Langkah tersebut diambil Trump untuk mengurangi pajak dan membayar utang nasional AS.

Ia menampilkan bagan yang berisi negara yang akan dikenakan tarif, tarif yang dikenakan ke AS oleh negara tersebut, dan tarif yang akan dikenakan AS ke negara itu.

Tercatat tiga negara pertama, ada China, Uni Eropa, dan Vietnam. China mengenakan tarif 67 persen bagi AS, dan AS memberikan tarif 34 persen. Sementara Vietnam memberi tarif ke AS 90 persen, dan AS mengenakan tarif 46 persen.

Indonesia masuk dalam daftar AS tersebut. Indonesia mengenakan tarif sebesar 64 persen ke AS. Dan saat ini, AS menerapkan tarif sebesar 32 persen ke Indonesia.

Menurut Trump, negara lain memperlakukan AS dengan buruk karena mengenakan tarif yang tidak proporsional pada impor. Ia menegaskan, hal tersebut adalah sebuah kecurangan.

Karenanya, sebagai balasan, AS mengenakan tarif kira-kira setengah dari yang mereka kenakan ke negaranya.

"Jadi tarif tersebut tidak akan berlaku secara timbal balik. Saya bisa saja melakukan itu, tapi akan sulit bagi banyak negara, dan kita tidak ingin melakukannya," seru Trump.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us