Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Vaksinasi Berbayar dan KADIN Sama-sama Pakai Vaksin Sinopharm

Ilustrasi vaksin Sinopharm Tiongkok. (Twitter.com/New Era Newspaper)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno memastikan bahwa vaksin jenis Sinopharm yang digunakan untuk vaksinasi gotong royong (VGR) individu atau berbayar sama dengan VGR Badan Usaha yang diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.

"Vaksin yang digunakan sama, yaitu vaksin Sinopharm," ujar Ganti singkat saat dihubungi IDN Times, Senin (12/7/2021).

Sebagai informasi, vaksin gotong royong yang diinsiasi oleh KADIN diperuntukkan bagi badan usaha yang ingin ikut program vaksinasi. Nantinya, badan usaha yang telah ikut VGR ini akan menanggung seluruh biaya vaksinasi COVID-19 yang dilakukan kepada karyawannya. 

1. Ada 1,5 juta dosis vaksin Sinopharm yang siap digunakan Kimia Farma

Vaksin buatan Sinopharm yang akan digunakan dalam vaksinasi di Peru pada Februari 2021. (flickr.com/Ministerio de Defensa del Perú)

Dalam kesempatan lain, Plt Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Agus Chandra menyampaikan sudah ada lebih dari satu juta dosis vaksin Sinopharm yang siap digunakan untuk vaksinasi berbayar.

"Sinopharm sudah masuk 500 ribu (dosis) di batch pertama dan satu juta di batch kedua," kata Agus, dalam konferensi pers virtual, Minggu (11/7/2021).

Sebelumnya diberitakan bahwa sebanyak satu juta vaksin Sinopharm baru tiba di Tanah Air pada Jumat, 11 Juni 2021.

Dengan tambahan satu juta dosis tersebut, pemerintah telah memperoleh dua juta dosis vaksin yang digunakan untuk vaksinasi Gotong Royong.

Jika mengacu pada perkataan Agus, maka masih ada sisa 500 ribu dosis vaksin Sinopharm yang digunakan untuk vaksinasi gotong royong dan sampai saat ini belum ketahuan rimbanya.

Perlu diketahui, vaksinasi gotong royong untuk badan usaha diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. IDN Times pun mencoba mengonfirmasi sejauh apa progres vaksinasi gotong royong badan usaha yang diinisiasi oleh KADIN.

Namun, hingga berita ini diturunkan, Ketua Umum KADIN yang baru, Arsjad Rasyid masih belum merespon pertanyaan IDN Times tersebut.

2. Vaksinasi berbayar bersifat opsional

Pengunjung yang mendatangi Apotek Kimia Farma untuk melakukan Vaksinasi Individu Berbayar. (IDN Times/Helmi Shemi)

Di sisi lain, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa VGR Individu atau berbayar bersifat opsional.

Masyarakat, kata Budi, bisa memilih apakah ikut dalam program vaksinasi gratis dari pemerintah atau membayar secara mandiri di Kimia Farma.

“Untuk vaksin Gotong Royong di ratas tadi juga ditegaskan bahwa vaksin Gotong Royong ini merupakan opsi. Jadi apakah masyarakat bisa mengambil atau tidak prinsipnya pemerintah membuka opsi yang luas bagi masyarakat yang ingin mengambil vaksin Gotong Royong, baik melalui perusahaan maupun melalui individu,” kata Budi dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/7/2021).

Budi pun kemudian menjelaskan alasan pemerintah yang memutuskan perluasan program vaksinasi melalui individu.

Menurut dia, keputusan itu diambil karena banyak perusahaan yang belum bisa mendapatkan akses melalui program vaksin Gotong Royong dari KADIN.

"Jadi, ada beberapa misalnya perusahaan-perusahaan pribadi atau perusahaan-perusahaan kecil itu juga mereka mau mendapatkan akses ke vaksin Gotong Royong, tetapi belum bisa masuk melalui programnya KADIN, itu dibuka," ujar Budi.

3. Vaksin mandiri akan dimulai setelah program vaksinasi pemerintah mulai masif jumlahnya

Budi Gunadi Sadikin (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Adapun, Budi memastikan bahwa vaksinasi berbayar ini bakal dimulai setelah program vaksinasi pemerintah mulai masif jumlahnya.

"Kita bulan ini akan dapat 30 juta, bulan depan akan dapat 40 juta dan seterusnya 50 juta, sehingga benar-benar akses masyarakat yang lain akan besar, sedangkan masyarakat yang ingin mengambil opsi yang lain juga tersedia, sehingga opsinya semuanya tersedia," ucap Budi.

Hal ini memperjelas alasan di balik penundaan vaksinasi berbayar yang sejatinya mulai dilaksanakan oleh Kimia Farma mulai hari ini atau Senin (12/7/2021).

"Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021, akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," kata Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno, saat dikonfirmasi wartawan.

Ganti berdalih, alasan penundaan tersebut karena besarnya animo dan banyaknya pertanyaan yang masuk ke Kimi Farma.

"Ini membuat manajemen memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi Vaksinasi Gotong Royong Individu serta pengaturan pendaftaran calon peserta," ujarnya.

"Terima kasih atas pemahaman para pelanggan serta animo untuk bersama-sama mendorong tercapainya kekebalan komunal (herd immunity) yang lebih cepat di Indonesia," Ganti menambahkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us