Volume Transaksi QRIS di BCA Tumbuh 200 Persen pada Q1-2025

- Metode transaksi konvensional masih mendominasi nilai transaksi BCA, dibandingkan QRIS yang nilainya puluhan ribu hingga ratusan ribu.
- Volume transaksi QRIS tumbuh 200 persen pada kuartal I-2025, tetapi nilai transaksi masih didominasi oleh transfer lewat ATM, mobile banking, dan virtual account.i.
Jakarta, IDN Times - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA mengungkapkan, metode transaksi konvensional lewat ATM dan transfer bank masih mendominasi dari segi nilai. Namun, seiring dengan digitalisasi yang kian masif, sistem pembayaran menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) juga mengalami pertumbuhan volume transaksi.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, volume transaksi menggunakan QRIS mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu tidak lepas dari penggunaannya yang relatif mudah dan disenangi para nasabah.
"Namun dari segi value, mungkin kalau dibandingkan dengan transfer yang gaya konvensional, yang bisa transfer ratusan juta, bahkan miliar. Tentu dibanding QRIS yang transaksinya mungkin puluhan ribu, ratusan ribu. Artinya dari segi value, saya yakin, haqqul yaqin, ini belum bisa menandingi normal, konvensional, transfer-transfer atau payment system yang lain," tutur Jahja, dikutip Kamis (24/4/2025).
1. Pertumbuhan transaksi QRIS BCA

Sementara itu, Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim mengatakan, volume transaksi QRIS pada kuartal I-2025 mengalami pertumbuhan 200 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Vera menambahkan, pertumbuhan transaksi menggunakan QRIS memang cukup cepat lantaran mudah digunakan oleh nasabah.
"Karena tinggal pegang HP, sudah bisa bertransaksi QRIS," ujar Vera.
Senada dengan Jahja, Vera mengungkapkan jumlah transaksi dari segi nilai atau value masih didominasi oleh transfer lewat ATM, mobile banking, dan virtual account alias VA.
2. Transaksi di ATM terus alami pertumbuhan

Di sisi lain, Vera menjelaskan, transkasi di ATM juga terus mengalami pertumbuhan. Hal itu sejalan dengan semakin banyaknya keberadaan mesin ATM yang bisa setor tarik.
Dari 19.500 lebih mesin ATM BCA di seluruh Indonesia, 75 persennya bisa digunakan untuk tarik dan setor.
"Kalau dulu, lima tahun yang lalu, mayoritas mesin itu hanya bisa tarik. Kalau hari ini, ada 2 fungsi, tarik dan setor. Ini sangat memudahkan nasabah karena buat nasabah-nasabah retail, yang ingin menyetorkan uangnya, bisa ke ATM hari ini dan kapan saja, karena itu 24 jam, bisa 7 hari. Jadi Sabtu mMnggu juga bisa bertransaksi menyetor uang," tutur Vera.
3. Total transaksi BCA tumbuh 19 persen

Seiring dengan hal tersebut, total transaksi di BCA hingga kuartal I-2025 tumbuh 19 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Adapun transakasi via mobile banking per pengguna meningkat secara tahunan sebesar 25-26 persen.
"Untuk di BCA, transaksi yang melalui digital, internet banking, mobile banking, dan melalui ATM dan sebagainya, yang dilakukan tidak ke cabang langsung itu saat ini merepresentasikan 98 persen dari total transaksi. Cabang dan ATM, mesin ATM, dalam sisi nilai transaksi masih sama besar. Cabang itu hampir lebih dari 34 persen transaksi value," tutur Vera.