Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tumbuh 9,8 Persen, BCA Raup Laba Bersih Rp14,1 Triliun pada Q1 2025

ilustrasi gedung BCA (unsplash.com/Hendra Jn)
Intinya sih...
  • BCA mencatat laba bersih sebesar Rp14,1 triliun selama kuartal I-2025, tumbuh 9,8% secara tahunan.
  • Total kredit BCA naik 12,6% yoy menjadi Rp941 triliun per Maret 2025, dengan pertumbuhan di berbagai sektor dan pendanaan berkelanjutan.
  • Kredit korporasi naik 13,9%, kredit konsumer naik 11,3%, dan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 19% yoy menjadi Rp235 triliun.

Jakarta, IDN Times - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA mencatatkan kinerja solid sepanjang kuartal I-2025. BCA dan entitas anak tercatat memperoleh laba bersih sebesar Rp14,1 triliun sepanjang kuartal-I 2025. Capaian tersebut tumbuh 9,8 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Kinerja solid BCA juga dibuktikan lewat perolehan total kredit sebesar Rp941 triliun per Maret 2025 atau naik 12,6 persen yoy. Pertumbuhan kredit ini ditopang ekspansi pembiayaan di berbagai sektor dan disertai pertumbuhan pendanaan berkelanjutan.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan momentum Ramadan dan Idul Fitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2025. Pelaksanaan BCA Expoversary 2025 turut menopang pertumbuhan kredit perusahaan.

"Seiring tingginya antusiasme masyarakat pada BCA Expoversary 2025, kami memperpanjang pelaksanaan event ini hingga 30 April 2025. BCA berkomitmen mendukung perekonomian nasional dengan mendorong penyaluran kredit ke berbagai sektor dan segmen secara pruden. Kami optimistis menatap pertumbuhan bisnis ke depannya, di tengah dinamika dan tantangan pasar,” tuturnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/4/2025).

1. Rincian kredit BCA yang mengalami kenaikan

tabungan BCA Tahapan (bca.co.id)

Data BCA menunjukkan, kredit korporasi mencatatkan kenaikan sebesar 13,9 persen yoy menjadi Rp443,4 triliun pada kuartal I-2025 dan telah menjadi kontributor utama pertumbuhan total kredit BCA. Kredit komersial juga tumbuh sebesar 9,9 persen yoy menjadi Rp137,4 triliun. Kemudian kredit UKM mengalami kenaikan sebesar 12,9 persen menjadi Rp124,5 triliun.

Kredit konsumer naik 11,3 persen yoy menjadi Rp225,7 triliun, ditopang KPR BCA yang tumbuh 10,5 persen hingga Rp135,3 triliun. Adapun kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 12,3 persen yoy menjadi Rp67,1 triliun dan outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) meningkat 13,9 persen yoy hingga Rp23,3 triliun.

Selain itu, penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan juga turut tumbuh 19 persen yoy menjadi sebesar Rp235 triliun.

"Mencerminkan komitmen BCA terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Nilai ini sekitar 25 persen total portofolio pembiayaan. BCA menyediakan promo suku bunga spesial bagi debitur SME pada kegiatan usaha berwawasan lingkungan dan sektor pendidikan," kata Jahja.

2. Rasio NPL BCA

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali meraih penghargaan Gallup Global Customer Engagement untuk keempat kalinya secara berturut-turut. (Dok. BCA).

Dari segi penerimaan, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 7,1 persen yoy menjadi Rp21,1 triliun. Kemudian pendapatan selain bunga naik 8,1 persen yoy mencapai Rp6,8 triliun sehingga total pendapatan operasional menjadi Rp27,9 triliun atau tumbuh 7,4 persen yoy.

Sementara itu, rasio cost to income terkelola baik di level 28,5 persen. Kemudian Rasio loan at risk (LAR) dan non performing loan (NPL) atau kredit macet berada pada tingkat terjaga, masing-masing 6 persen dan 2 persen.

"Rasio pencadangan NPL dan LAR ada pada level solid, masing-masing 180,5 persen dan 66,5 persen. Laba BCA dan entitas anak tumbuh 9,8 persen mencapai Rp14,1 triliun pada kuartal I-2025," ujar Jahja.

3. Pendanaan BCA selama kuartal I-2025

ilustrasi myBCA (dok/bca.co.id)

Di sisi pendanaan, pendanaan inti giro dan tabungan atau CASA tumbuh 8,3 persen yoy mencapai Rp979 triliun atau berkontribusi hingga 82 persen dari total dana pihak ketiga (DPK). Secara keseluruhan, total DPK BCA naik 6,5 persen yoy menjadi Rp1.193 triliun. Dana CASA menjadi kontributor utama pendanaan BCA seiring dengan meningkatnya volume transaksi.

Frekuensi transaksi BCA secara menyeluruh tumbuh 19 persen yoy mencapai 9,9 miliar. Sementara itu, frekuensi transaksi mobile dan internet banking BCA mencapai 8,8 miliar, naik 22,2 persen yoy. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us