Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Yakin Ide Bisnis Kamu Menguntungkan? Coba Renungkan 3 Hal Ini

ilustrasi berpikir (pexels.com/Karolina Grabowska)

Jakarta, IDN Times - Di tengah persaingan bisnis yang ketat, sangat wajar jika kamu mempertanyakan potensi keberhasilan finansial dari ide bisnis kecil yang kamu miliki.

Tentu saja, untuk meraih kesuksesan dalam bisnis, langkah awal yang penting adalah memiliki pemahaman bahwa kesuksesan tersebut tidak diperoleh dengan mudah atau secara instan.

Jadi, cobalah renungkan beberapa pertanyaan di bawah ini!

1. Apakah ide kamu bisa menyelesaikan masalah?

Ilustrasi memecahkan masalah (Freepik.com/ mindandi)

Bisnis yang sukses membantu konsumen menyelesaikan masalah mereka. Pertama, identifikasi masalah apa yang akan dipecahkan oleh bisnis kamu dan bagaimana caranya. Merumuskan ide kamu dengan cara ini akan membantumu mengidentifikasi pelanggan target dan juga menjelaskan bisnismu kepada orang lain.

Berdasarkan masalah yang sedang kamu selesaikan, kamu bisa mengembangkan profil target pelanggan. Ini mencakup titik-titik rasa sakit mereka, minat, dan data demografis seperti rentang usia, jenis kelamin, lokasi, dan tingkat pendapatan. Sambil melakukan penelitian, catatlah ukuran kelompok dan pola pembelian mereka agar bisa digunakan dalam perhitungan pendapatan kamu nanti.

Setelah kamu tahu siapa target pelanggan kamu dan masalah apa yang sedang kamu selesaikan untuk mereka, kamu bisa mendapatkan masukan mereka secara langsung.

Al Everett, seorang mentor bersertifikat dari SCORE, sebuah organisasi nirlaba yang menawarkan sumber daya gratis untuk pemilik bisnis kecil mengatakan, banyak orang yang memiliki ide brilian belum berbicara dengan calon pelanggan.

"Berbicaralah dengan orang-orang di keluarga atau orang yang sangat kamu hormati dalam hal cara mereka berbelanja," katanya dilansir Nerd Wallet.

2. Apakah ide kamu lebih menonjol dari pesaing?

ilustrasi bersaing (unsplash.com/UX Indonesia)

Penting juga untuk mengetahui siapa pesaing kamu dan cara bisnis kamu berbeda dari yang lain di pasar. Saat bertemu dengan para pengusaha, kamu bisa melakukan analisis SWOT terkait kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari pesaing.

Selain meneliti pesaing kamu, Everett juga merekomendasikan berbicara langsung dengan mereka dan bahkan membeli produk mereka untuk melihat bagaimana perbandingannya dengan produk kamu.

Saat meminta umpan balik dari calon pelanggan dan jaringan kamu, cari tahu di mana mereka saat ini berbelanja, apa yang mereka suka dan tidak suka tentang bisnis-bisnis tersebut, dan apakah mereka akan mempertimbangkan alternatif. Reaksi jujur mereka dapat menjadi indikasi apakah ide kamu memiliki tempat di pasar.

3. Sudahkah kamu menghitung angkanya?

ilustrasi merugi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Saatnya menghitung angka untuk melihat potensi pendapatan bisnismu. Mulailah dengan membuat perkiraan pendapatan dan pengeluaran bulanan.

Untuk menghitung pendapatan bulanan yang diproyeksikan, perkirakan jumlah penjualan bulanan dan kalikan dengan harga jual produk atau layananmu. Jika tidak yakin cara menentukan harga produkmu, meniru harga pesaing bisa membantu.

Selanjutnya, total semua pengeluaran bulanan. Ini termasuk biaya yang berkaitan langsung dengan produk atau layanan yang akan disediakan bisnismu, seperti bahan, inventaris, kemasan, pengiriman, dan tenaga kerja, serta biaya bisnis tambahan seperti sewa, utilitas, peralatan, pemasaran, lisensi, asuransi, dan biaya lainnya.

"Pastikan kamu mempertimbangkan semua pengeluaranmu, semua izinmu, semua biayamu, semua biaya bankmu, biaya apa pun yang akan timbul dalam bisnismu," kata Vanessa Uteau, pemilik Pazza Market & Cucina di San Diego.

Kemudian, kurangkan total pengeluaranmu dari pendapatan untuk memperkirakan secara kasar laba atau rugi bulananmu. Semakin rinci perkiraan ini, semakin akurat perhitungannya.

Mungkin ingin membuat beberapa proyeksi berbeda berdasarkan penyesuaian yang bisa kamu lakukan pada perkiraan pendapatan dan pengeluaran.

Misalnya, menjual produkmu dengan harga lebih tinggi akan meningkatkan jumlah pendapatan bulanan. Atau, pengeluaran bulanan bisa dikurangi dengan mengoperasikan bisnismu secara remote daripada menyewa kantor.

4. Langkah selanjutnya tulis rencana bisnis kamu

ilustrasi merancang porsi karakter (pixabay.com/Nappiness)

Langkah berikutnya dalam perjalananmu adalah menulis rencana bisnis, jika kamu masih melihat idemu sebagai sesuatu yang menguntungkan.

Kamu telah melakukan sebagian pekerjaan yang diperlukan untuk rencana bisnis, seperti riset pasar dan pesaingmu, mengidentifikasi pelanggan potensial, dan membuat proyeksi keuangan dasar.

Mungkin saatnya untuk mempertimbangkan bantuan, terutama jika kamu tidak memiliki latar belakang bisnis atau belum pernah menjalankan bisnis kecil sebelumnya.

Everett menyarankan untuk memiliki dua hingga tiga mentor, baik dari organisasi bisnis maupun dengan memanfaatkan grup di LinkedIn atau Facebook.

"Bisnis, terutama para pengusaha, bangga dengan apa yang mereka capai dan mereka akan berbagi," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
Dwi Agustiar
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us