Tiru Energi Terbarukan di Belanda, Erick Thohir Siap Kembangkan PLTB

Net zero emission ditargetkan bisa terwujud 2060 mendatang

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong upaya persiapan pemerintah manfaatkan energi terbarukan sebagai pengganti energi fosil. Dia membuka kemungkinan nantinya akan dibangun kincir besar di Indonesia untuk memanfaatkan energi dari tenaga angin.

Dia menjelaskan, PT Pertamina bekerja sama dengan Pondera Wind Farm dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenanga Bayu (PLTB) di Indonesia.

"Indonesia terus mempersiapkan transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan, salah satunya tenaga angin. Saya mengunjungi Pondera Wind Farm, salah satu partner @pertamina, dalam pengembangan energi tenaga angin untuk green hydrogen," kata dia dalam keterangan di akun instagram pribadinya @erickthohir, Sabtu 3 September 2022.

Baca Juga: Harga BBM Subsidi Naik, PKS: Pemerintah Tak Dengar Rakyat!

1. Target wujudkan net zero emission pada 2060

Tiru Energi Terbarukan di Belanda, Erick Thohir Siap Kembangkan PLTBilustrasi panel surya (unsplash.com/ American Public Power Association)

Oleh sebab itu Erick Thohir berharap, pengembangan PLTB di Indonesia bisa menjadi salah satu alternatif energi baru terbarukan dalam rangka mewujudkan net zero emission yang ditargetkan siap pada 2060 mendatang.

"Harapannya, ini bisa menjadi salah satu alternatif energi baru terbarukan dalam rangka mencapai net zero emission pada tahun 2060." ucap dia.

Baca Juga: Dukung Kenaikan Harga BBM Subsidi, Pengamat: APBN Sudah Tak Sehat

2. Erick Thohir apresisasi kerja sama dengan Pondera

Tiru Energi Terbarukan di Belanda, Erick Thohir Siap Kembangkan PLTBMenteri BUMN, Erick Thohir (dok. Tim Publikasi Erick Thohir)

Pihaknya menegaskan, kondisi Indonesia saat ini sebenarnya sangat membutuhkan energi hijau. Erick Thohir lantas mengapresiasi terjalinnya hubungan kerja sama antara Pertamina dengan Pondera untuk menghasilkan energi hijau atau green hydrogen.

"Hari ini saya senang sekali ketika Pertamina daan Pondera bekerja sama akan membuat windmill ini. Tetapi diprioritaskan juga untuk menciptakan green hydrogen. Memang ini yang kita lakukan, buat anak cucu kita ke depan. Nah ini yang kenapa, saya mengapresiasi sekali Pondera dan Pertamina bisa melakukan kerja sama ini," tutur dia.

Baca Juga: BBM Naik, Sopir Angkot di Binjai Kesal: Bisa Mati Kita!

3. Erick Thohir imbau pentingnya energi hijau terbarukan

Tiru Energi Terbarukan di Belanda, Erick Thohir Siap Kembangkan PLTBMenteri BUMN, Erick Thohir (dok. Tim Publikasi Erick Thohir)

Erick mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini mencapai 5,44 persen dan akan terus meningkat. Artinya, kebutuhan listrik juga akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Saat ini listrik di Indonesia sebagian besar masih disuplai dari sumber tenaga batu bara, karenanya harus diimbangi dengan sumber energi terbarukan seperti geothermal, angin, matahari, dan air.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia, Dannif Danusaputro mengatakan kolaborasi strategis ini merupakan langkah yang dijalankan untuk proses transisi energi yang komprehensif sekaligus komitmen Pertamina untuk mendukung program transisi energi yang ditetapkan pemerintah.

Dengan adanya pengembangan PLTB ini, kata Dannif,  diharapkan bisa menjadi green hydrogen yang saat ini juga tengah menjadi inisiatif prioritas di Pertamina.

“Kunjungan Menteri BUMN ini menjadi sangat penting karena semakin meningkatkan motivasi Pertamina untuk segera merealisasikan pengembangan PLTB nasional. Kolaborasi Pertamina dan Pondera sangat strategis berkaitan dengan pengembangan potensi energi angin di Indonesia, transfer teknologi serta potensi manfaat komersialnya ke depan” ujar Dannif.

Dalam kunjungannya, Erick juga disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Belanda Mayerfas, CEO Pondera Hans Rijntalder dan Direktur Jenderal Hubungan Luar Negeri Belanda Peter Potman.

Peter lantas mengingatkan pentingnya transisi energi hijau untuk mengatasi perubahan iklim yang menjadi masalah global saat ini.

“Kami sangat antusias dengan kerja sama dalam transisi energi ini, yang sangat penting tidak hanya untuk mengatasi perubahan iklim tapi juga membangun ketahanan energi yang saat ini menjadi isu global. Dan kami memandang Indonesia berpotensi memegang peranan penting dalam menyediakan energi bersih di Asia,” imbuh Peter.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya