Zulhas Dorong Inovasi IPB Berkontribusi Kejar Target Swasembada Pangan

- Menteri Zulhas dorong inovasi IPB untuk swasembada pangan nasional 4 tahun ke depan
- Perlu sinergitas lembaga dan teknologi untuk tingkatkan inovasi dan produktivitas pangan
- Pentingnya investasi dalam teknologi, benih unggul, dan peningkatan konsumsi pangan lokal
Bogor, IDN Times - Menteri Koordinator Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan (Zulhas) mendorong inovasi IPB University untuk memberi kontribusi pada cita-cita swasembada pangan nasional 4 tahun ke depan.
“Kunjungan (kerja) pertama saya ke IPB karena di sini adalah pusatnya. Kita punya orang-orang pintar, teknologi, dan benih unggul. Tantangan utama adalah kolaborasi dan menghilangkan ego sektoral,” ujar Zulhas kepada wartawan, Senin (28/10/2024).
Zulhas memandang, hal yang perpenting adalah sinergitas antar lembaga dan institusi untuk meningkatkan inovasi dan produktivitas pangan ke depan. Di antaranya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), dan perguruan tinggi.
1. Peran teknologi pangan penting

Menurut Zulhas, untuk mengejar target empat tahun, atau bahkan tiga tahun swasembada pangan Indonesia seperti yang disarankan Menteri Perdagangan, Budi Santoso, perlu ada peran teknologi yang memadai di tengah tantangan lahan di berbagai daerah.
“Ruang kecil saja produksinya bisa banyak jika teknologi yang diterapkan benar,” tambahnya.
2. Perlu peningkatan konsumsi pangan lokal
Zulhas menyampaikan bahwa dorongan untuk dapat swasembada pangan juga perlu datang dari peningkatan konsumsi pengan lokal dari maayarakat.
“Kita tidak bisa terus-menerus impor. Selama saya jadi Menteri Perdagangan, impor hortikultura sudah turun setengahnya menjadi 700 ribu ton per tahun,” kata dia.
3. Teknologi dan benih unggul pangan

Rektor IPB University Arif Satria saat mendampingi Zulhas menyatakan Indonesia perlu investasi dalam teknologi, benih unggul, danZulhas menyampaikan bahwa dorongan untuk dapat swasembada pangan juga perlu datang dari peningkatan konsumsi pengan lokal dari maayarakat.
“Pak Zulhas, mengapresiasi teknologi IPB dalam pengembangan varietas unggul, termasuk varietas IPB 3S yang mampu menghasilkan hingga 12 ton per hektare, jauh di atas rata-rata nasional 5-6 ton per hektare,” kata Arif.