Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

12 Hal Ini Bisa Bikin Proposal Bisnismu Ditolak Investor

Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Ketika memulai berbisnis, kamu pasti memerlukan modal. Salah satu cara mendapatkan modal adalah melalui investor. Namun, menemukan investor ternyata gampang-gampang susah.

Jika kamu tepat mengenai sasaran, mereka pasti langsung mendanai, bahkan bersedia memberikan berapapun yang kamu inginkan! Tetapi, tak jarang proposal bisnis gagal di mata investor, apa sebabnya, ya?

1. Kamu kurang percaya diri

ilustrasi percaya diri (pexels.com/Moose Photos)

Saat menjelaskan proposal bisnismu, pastikan kamu bersikap meyakinkan. Gambarkan betapa menguntungkannya bisnismu, jangan sampai kamu kurang percaya diri.

Nah, kalau kamu saja tidak percaya, bagaimana bisa orang lain percaya?

2. Kamu tidak mengerti dengan baik seputar industri tersebut

pexels.com/ Tim Gouw

Jangan sampai kamu tak menguasai apa yang sedang kamu kerjakan. Misalnya kamu mengajukan proposal untuk bisnis kuliner, jangan sampai kamu hanya merasa bisnis makanan menguntungkan, tetapi mengerti seluk beluk makanan dan memasak.

Jangan sampai juga kamu kurang melakukan riset sebelum memilih bisnis yang akan geluti dan merancang proposalnya. Itu kesalahan fatal.

3. Tak ada strategi marketing dalam bisnismu

ilustrasi marketing (pixabay/munebfarman)

Kamu merasa hanya dengan produk unik dan baik, maka bisnis berjalan dengan lancar? Oke... lantas bagaimana orang lain tahu produkmu unggul tanpa strategi pemasaran?

Marketing is one of the key!

4. Modal yang diperlukan terlalu banyak untuk bisnis tersebut

Ilustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Istilahnya, belum menaklukkan bukit, kamu sudah ingin menaklukkan gunung. Sabar sis dan bro... semuanya butuh proses, termasuk berbisnis.

5. Perencanaan tentang balik modal dan keuntungannya sangat tidak jelas

Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pokoknya, bisnis ini pasti untung! Tidak ada gunanya kamu obral omongan semata.Ingatlah, setiap orang itu mau bukti, apalagi investor. Kamu harus menyediakan perhitungan yang memadai.

6. Produk atau jasa yang kamu luncurkan kurang unik

pexels.com/@zhuhehuai

Misalnya kamu menjual jus, maka produk jusmu itu sama saja dengan produk jus lainnya. Lantas, apa bedanya dong di mata investor?

7. Bahkan, model bisnismu masih sangat kacau, cenderung tidak jelas

ilustrasi pertumbuhan bisnis (IDN Times/Aditya Pratama)

Ide tersebut perlu dipikirkan kembali secara matang sebelum kamu luncurkan ke publik. Persiapkanlah segala kemungkinan yang akan dipertanyakan oleh investor. Letakkan dirimu sebagai seorang investor. 

8. Hubunganmu dengan tim kurang baik dan terlihat oleh investor

Ilustrasi berdebat. (Unsplash.com/Sebastian Herrmann)

Tim adalah gambaran dari perusahaan. Jika solid, maka perusahaan atau bisnis tersebut bisa berkembang. Pastikan dulu kamu dan tim sudah sebelum presentasi ke investor ya!

9. Investor menilai timmu belum mampu untuk bekerja di usaha ini

ilustrasi presentasi dengan rekan (Pixabay/Free-Photos)

Kamu perlu belajar lebih lagi dengan orang-orang yang memang ahli di bidangnya. Jangan patah semangat, mungkin ini waktunya kamu mengembangkan dulu skill dan ilmu di bidang yang ingin kamu geluti.

11. Kamu terlihat, atau bahkan menyembunyikan banyak hal dari investor

ilustrasi presentasi (ttps://www.pexels.com/photo/man-in-suit-jacket-standing-beside-projector-screen-2173508/)

“Ggak mau invest? Anda yang rugi kok, bukan kita, huh!”

Ingatlah, kamu membutuhkan investor, bukan investor yang butuh kamu. Apa gunanya kamu menyombongkan diri?

11. Kamu terlihat, atau bahkan memang menyembunyikan banyak hal dari investor

Ilustrasi bos ngobrol(pexels.com/RODNAE Productions)

Kamu tidak transparan terhadap rencana kerjamu. Sepertinya, terlalu banyak karangan atau bahkan puisi indah didalam rencana bisnis kamu. Terlalu mengkhayal!

12. Kamu memasarkan produk atau jasa kepada investor yang salah

Ilustrasi rekan kerja. (pexels.com/Sora Shimazaki)

Investormu biasa investasi di bidang property, sedangkan bisnismu di makanan. Benar tidak ada yang mustahil, namun lebih efektif jika kamu mencari seorang investor yang tepat pada sasaran, bukan?

Yuk, mulai perbaiki seluruh berkasmu, persiapkan dirimu dan mulai berburu investor!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us