5 Cara Sederhana Mengatur Utang agar Produktif, Yuk Optimistis!

Mengatur utang agar produktif sehingga mendapatkan passive income dan keuntungan seperti keinginan yang sulit dicapai, apalagi dengan banyak godaan menghabiskan uang untuk hal-hal konsumtif seperti membeli smartphone, membeli pakaian, membeli barang-barang branded.
Eits, jangan pesimistis dulu, bukan hal mustahil buat kamu kok, untuk bisa mengatur utang agar menjadi produktif. Gimana caranya? Ada cara sederhana, agar kamu bisa mengatur utang menjadi produktif yang dilansir dari kanal Youtube CNBC Indonesia disampaikan oleh Founder and Financial Planner Mitra Rencana Edukasi Mike Rini Sutikno.
Berikut lima cara sederhana mengatur utang agar produktif. Simak poin-poin di bawah ini, ya!
1. Menentukan tujuan berutang

Kamu perlu mengambil keputusan tujuan melakukan pinjaman, untuk membeli aset seperti emas atau properti yang digunakan untuk menghasilkan income atau pemasukan uang di setiap bulan. Contohnya, kamu membeli rumah dengan tujuan disewakan kepada orang lain yang sedang membutuhkan tempat tinggal akibatnya, kamu mendapatkan income dari hasil biaya sewa rumah.
Menentukan tujuan berutang merupakan langkah pertama mengatur utang agar dapat mencegah godaan menghabiskan uang untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif.
2. Memahami skema membayar utang

Di tahapan ini kamu perlu mengetahui cara membayar utang melalui dua pilihan yaitu mencicil dalam periode waktu bulanan, mingguan, harian, atau bukan mencicil tapi, membagi keuntungan dari hasil bisnis yang sudah disepakati dan disetujui bersama.
Memahami nilai utang pokok dan nilai bunga yang sudah disepakati oleh peminjam dan pemberi pinjaman, sehingga mencegah kesalahpahaman antara kedua pihak dan masing-masing mengetahui hak dan kewajiban merupakan manfaat memahami skema membayar utang.
3. Menentukan sumber dana pinjaman

Kamu perlu mengambil keputusan memilih sumber utang melalui dua pilihan yaitu perorangan atau lembaga keuangan. Meminjam uang kepada mertua, menantu, kerabat, rekan kerja, merupakan alternatif sumber utang yang berasal dari perorangan. Ada pun sumber utang dari lembaga keuangan bisa melalui bank dan pinjaman online yang tersedia banyak di Indonesia.
Sehubungan dengan itu, jika ingin meminjam dana dari lembaga keuangan maka perlu memilih lembaga yang sudah berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) agar mencegah penipuan, nilai bunga terlalu tinggi, penyesalan di kemudian hari.
4. Memilih berutang dengan agunan atau tanpa agunan

Kamu perlu mengambil keputusan memilih berutang menggunakan jaminan atau tanpa jaminan. Menggunakan BPKB Kendaraan dan Sertifikat hak milik tanah sebagai jaminan atau tanpa menggunakan jaminan apa pun. Jika kamu perlu modal usaha yang nilai utangnya besar contohnya, modal bisnis sewa rumah kontrak (ruko) atau usaha mendirikan rumah makan maka berutang menggunakan agunan bisa dijadikan prioritas, tetapi apabila kenyataannya modal usaha yang kamu perlukan di bawah Rp5 juta maka berutang tanpa menggunakan jaminan bisa dijadikan solusi.
Jadi, kamu perlu melakukan analisis terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan dan take action agar dalam mengatur utang menjadi produktif lebih terencana dan tepat sasaran.
5. Memahami risiko berutang

Sebelum mengambil keputusan berutang ke perorangan atau lembaga keuangan, lebih bijak kamu perlu mengenal risiko yang berpotensi terjadi gagal membayar utang karena pemutusan hubangan kerja (PHK) dan usaha atau bisnis yang mengalami kerugian.
Jadi, dengan kamu memahami risiko, kamu bisa melakukan upaya pencegahan sehingga dapat mengurangi dampak risiko yang terjadi.
Lima poin di atas, merupakan cara mengatur utang agar produktif. Jadi, mulai sekarang hilangkan sifat pesimistis kalau kamu gak bisa mengatur utang agar produktif. Asal kamu tahu caranya, yuk menjadi pribadi optimis!