5 Cara Upgrade Brand agar Relate dengan Gen Z dan Milenial

- Tinggalkan gaya komunikasi formal dan kaku, ubah caption dan deskripsi produk agar terasa lebih personal dan akrab.
- Aktif di platform seperti Instagram, TikTok, YouTube Shorts, dengan konten visual yang relate dengan gaya hidup mereka.
- Desain visual harus aesthetic, perhatikan warna, layout, gaya foto, untuk menarik perhatian dua generasi ini.
Gen Z dan Milenial adalah dua generasi yang sangat aktif di dunia digital dan paling berpengaruh pada tren konsumsi. Mereka itu tipe orang yang mudah bosan dan suka terhadap hal yang otentik.
Selain itu, mereka juga cepat tanggap terhadap perubahan kritis terhadap brand dan lebih memilih brand yang terasa dekat dan punya nilai. Nah, berikut ini lima cara upgrade brand supaya relate dengan Gen Z dan Milenial!
1. Tinggalkan gaya komunikasi yang formal dan kaku

Gen Z dan Milenial tidak suka terhadap brand yang terasa seperti iklan formal dan kaku. Mereka lebih nyaman dengan brand yang berbicara seperti teman dengan gaya santai candaan, tetapi tetap cerdas.
Nah, supaya Gen Z dan Milenial tertarik dengan brand mu, mulai sekarang kamu bisa mengubah caption, deskripsi produk, hingga cara balas direct message agar terasa lebih personal, akrab dan hindari penggunaan bahasa yang kaku.
2. Aktif di platform yang mereka gunakan

Gen Z dan Milenial sekarang ini suka aktif di beberapa platform seperti Instagram, TikTok, YouTube Shorts, dan X. Ketika brand kamu belum ada di platform itu, saatnya untuk bergerak.
Akan tetapi kamu bukan hanya sekedar hadir di platform tersebut, melainkan juga mempelajari bagaimana konten di platform itu bekerja dengan membuat konten visual yang menarik dan punya storytelling yang relate dengan gaya hidup mereka.
3. Visual dan tampilan harus aesthetic

Desain dan tampilan visual punya pengaruh besar untuk dua generasi ini. Mereka cenderung memperhatikan warna, layout, gaya foto, dan keunikan visual lainnya.
Kalau feed media sosial atau kemasan produkmu membosankan, mereka bisa langsung skip. Maka dari itu, pikirkan konsep visual yang konsisten tapi tetap fleksibel untuk beradaptasi.
4. Responsif dan transparan

Dua generasi ini menghargai kecepatan dan transparansi. Ketika mereka tanya via direct message atau komentar, usahakan balas cepat. Kalau ada kesalahan, jangan ditutupi namun jelaskan dengan jujur dan tangani dengan bijak.
Selain itu, mereka suka brand yang lincah dan tidak kaku. Sehingga ketika ada perubahan gaya hidup, mereka akan memperhatikan apakah brand kamu bisa menyesuaikan diri tanpa kehilangan identitas.
5. Pahami nilai apa yang mereka pedulikan

Gen Z dan milenial tidak cuma beli karena butuh, tapi juga karena mereka merasa brand itu punya nilai yang sejalan dengan mereka seperti isu keberlanjutan, inklusivitas, kesehatan mental, atau dukungan terhadap UMKM lokal.
Jadi mulai sekarang pahami apa value utama brand, ketika sudah jelas maka kamu bisa komunikasikan itu secara konsisten di konten, kemasan, dan campaign.