5 Perbedaan Utang Produktif dan Utang Konsumtif, Pahami! 

Hindari utang yang tidak sehat 

Tak bisa dipungkiri, utang menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan ataupun impian seseorang. Memang tidak ada yang salah dengan berhutang, hanya saja perlu pertimbangan matang agar tidak terjebak ke dalam utang yang tidak sehat.

Tahukah kamu jika utang ternyata memiliki dua jenis yaitu utang produktif dan utang konsumtif. Keduanya memang sama-sama utang, namun memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Nah, berikut ulasannya.

1. Tujuan berhutang 

5 Perbedaan Utang Produktif dan Utang Konsumtif, Pahami! Ilustrasi belanja (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dilansir Investopedia, utang dikatakan produktif jika diambil untuk membantu kita menghasilkan pendapatan dan membangun kekayaan bersih. Dengan kata lain, meminjam uang untuk menghasilkan uang. Dengan begitu utang tersebut dianggap produktif.

Sedangkan utang yang konsumtif ini hanya semata-mata untuk tujuan gengsi atau gaya hidup belaka. Umumnya dianggap utang macet karena digunakan untuk membeli aset yang terdepresiasi. Dengan kata lain nilainya tidak naik serta tidak menghasilkan pendapatan apa-apa.

2. Output yang dihasilkan 

5 Perbedaan Utang Produktif dan Utang Konsumtif, Pahami! ilustrasi memegang uang (pexels.com/Alexander Mils)

Perbedaan selanjutnya bisa kita lihat dari output yang dihasilkan. Utang produktif akan menghasilkan uang serta keuntungan. Hal ini karena utang produktif cenderung digunakan untuk membeli aset yang nilainya terus bertumbuh atau membiayai aktivitas yang menghasilkan keuntungan .

Sebaliknya, utang konsumtif ini tidak menghasilkan output lebih selayaknya utang produktif, karena digunakan untuk membeli sesuatu yang nilainya semakin berkurang seiring bertambahnya waktu.

3. Contoh utang produktif vs konsumtif 

5 Perbedaan Utang Produktif dan Utang Konsumtif, Pahami! ilustrasi pasangan memandang rumahnya (pexels.com/Kindel Media)

Contoh dari utang produktif adalah kredit untuk usaha atau modal kerja, kredit perumahan rakyat (KPR), dan cicilan pendidikan. Menggunakan utang untuk usaha atau modal kerja berpotensi menghasilkan profit. Begitu juga dengan KPR, karena nilai properti ini cenderung meningkat tiap tahunnya. Pendidikan yang lebih tinggi juga berpotensi menaikkan penghasilan kalian juga, lho.

Sedangkan contoh dari utang konsumtif adalah membeli kendaraan, gadget, pakaian, sepatu, dan barang-barang lain yang cenderung terus terdepresiasi. Nah, beda cerita jika barang ini kamu gunakan untuk mendapatkan penghasilan. Maka tergolong utang produktif ya.

4. Sehat secara finansial atau tidak? 

5 Perbedaan Utang Produktif dan Utang Konsumtif, Pahami! ilustrasi wanita memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Memang berhutang bukanlah hal yang salah. Namun, jangan sampai utang ini membuat finansialmu tidak sehat ya.  Rasio utang yang sehat itu sebesar 30% dari total penghasilan. Perhatikan baik-baik rasio ini.

Diantara kedua jenis utang tersebut, utang produktiflah yang lebih disarankan. Tapi perlu perencanaan dan strategi yang matang juga agar terkelola dengan baik.  Sedangkan untuk utang konsumtif sebaiknya kamu lakukan hanya jika urgensi saja. Jangan sampai utang konsumtif ini membuat cash flow-mu berantakan.

5. Risiko utang yang ditimbulkan

5 Perbedaan Utang Produktif dan Utang Konsumtif, Pahami! ilustrasi menghitung keuangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Walaupun utang produktif bertujuan untuk menghasilkan uang, namun dalam praktiknya belum tentu menghasilkan output seperti yang diharapkan. Jika tidak dikelola dengan baik maka akan memunculkan risiko gagal bayar, lho. Misalkan kamu berutang untuk aktivitas bisnis, tapi penghasilan bisnis ini tidak stabil bahkan berpotensi untuk bangkrut. Nah, kamu tetap harus siap melunasi apapun keadaannya.

Begitu juga dengan utang konsumtif, jika tidak bisa mengontrol diri dengan baik maka lama-lama akan memberatkan cash flow-mu. Jangan sampai kamu terlilit utang untuk hal-hal yang tidak penting ini. Apalagi barang dari utang konsumtif tidak bisa menghasilkan apa-apa. Jika dijual kembali nilainya juga menurun.

Itulah beberapa ulasan mengenai perbedaan utang produktif dan utang konsumtif. Ternyata keduanya  memiliki perbedaan yang mencolok ya. Nah, sebaiknya kamu lebih bijak lagi dalam mengelola utang ini, sehingga finansialmu tetap sehat.

Agata Melinda Kristi Photo Verified Writer Agata Melinda Kristi

Let's take and give positive energy only, setuju?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kalyana Dhisty

Berita Terkini Lainnya