Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berapa Jumlah Uang untuk Beli Kebahagiaan? Simak 5 Fakta Penting Ini

ilustrasi senang punya banyak uang (pexels.com/Kaboompics.com)
ilustrasi senang punya banyak uang (pexels.com/Kaboompics.com)
Intinya sih...
  • Penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan bisa meningkat seiring kenaikan pendapatan, tapi hanya sampai angka $100.000 per tahun.
  • Orang yang sudah bahagia dari awal mengalami peningkatan kebahagiaan terus-menerus seiring naiknya pendapatan, tanpa batas.
  • Negara kaya cenderung lebih bahagia, tetapi budaya, ekspektasi sosial, dan cara pandang hidup juga memengaruhi tingkat kebahagiaan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap orang pasti pernah dengar ungkapan “uang tidak bisa membeli kebahagiaan.” Tapi coba deh jujur, siapa sih yang gak lebih tenang kalau tagihan bulanan aman, saldo rekening cukup, dan masih bisa liburan tiap tahun?

Faktanya, rasa bahagia memang bisa meningkat seiring stabilnya kondisi keuangan. Walaupun gak menjamin semua masalah hidup hilang, uang bisa jadi alat penting untuk menciptakan hidup yang lebih nyaman.

Tapi, berapa sebenarnya jumlah uang yang bisa bikin kamu benar-benar bahagia? Apakah semakin kaya otomatis hidup makin bahagia? Atau justru ada batasannya? Yuk, simak lima fakta penting soal hubungan uang dan kebahagiaan berikut ini!

1. Ada angka pasti tempat uang dan kebahagiaan bertemu

ilustrasi uang rupiah (vecteezy.com/Miftachul Huda)
ilustrasi uang rupiah (vecteezy.com/Miftachul Huda)

Menurut penelitian dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, kebahagiaan bisa meningkat seiring kenaikan pendapatan, tapi hanya sampai angka tertentu. Untuk orang-orang yang awalnya gak bahagia, kebahagiaan mereka akan naik seiring gaji sampai menyentuh angka $100.000 per tahun. Setelah itu, peningkatannya mulai stagnan.

Artinya, kalau kamu sebelumnya merasa kurang bahagia, uang memang bisa membantu bikin hidup lebih baik. Tapi setelah kebutuhan dasar dan keinginan tercapai, tambahan uang gak selalu bikin hati lebih senang. Bagi sebagian orang, angka itu bisa jadi patokan realistis dalam mengejar keseimbangan antara kerja keras dan hidup bahagia.

2. Kalau kamu sudah bahagia dari awal, uang bisa bikin makin bahagia tanpa batas

Ilustrasi tersenyum bahagia. (Pexels.com/rethaferguson)
Ilustrasi tersenyum bahagia. (Pexels.com/rethaferguson)

Masih dari studi yang sama, peneliti menemukan bahwa orang yang pada dasarnya sudah bahagia, justru mengalami peningkatan kebahagiaan terus-menerus seiring naiknya pendapatan. Gak ada batasnya!

Jadi kalau kamu termasuk orang yang optimis dan gampang bersyukur, tambahan penghasilan justru makin memperkuat rasa puas terhadap hidup. Ini bisa jadi pengingat penting bahwa mindset dan cara pandang terhadap hidup berperan besar dalam menciptakan kebahagiaan, bahkan lebih dari nominal gaji bulanan.

3. Negara kaya memang cenderung lebih bahagia, tapi ada pengecualian

ilustrasi stasiun di Jerman (pexels.com/Kai Pilger)
ilustrasi stasiun di Jerman (pexels.com/Kai Pilger)

Data dari Pew Research Center menunjukkan bahwa negara-negara dengan ekonomi kuat seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman umumnya memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi. Logikanya, penghasilan tinggi biasanya dibarengi dengan fasilitas publik yang baik, akses kesehatan, dan pendidikan yang memadai.

Tapi menariknya, dua negara kaya seperti Jepang dan Prancis justru punya angka kebahagiaan rendah. Hanya 43% orang Jepang dan sekitar separuh warga Prancis yang mengaku bahagia. Ini membuktikan bahwa budaya, ekspektasi sosial, dan cara pandang hidup juga punya pengaruh besar terhadap kebahagiaan, bukan cuma isi dompet.

4. Materialisme memengaruhi cara orang menilai kebahagiaan

ilustrasi rumah mewah (pexels.com/Expect Best)
ilustrasi rumah mewah (pexels.com/Expect Best)

Dalam survei internasional terhadap lebih dari 47.000 responden dari 43 negara, ditemukan bahwa sikap terhadap uang juga memengaruhi rasa bahagia. Ada orang yang merasa cukup dengan sedikit, tapi ada juga yang baru merasa bahagia kalau punya banyak.

Seorang pria dari Malaysia dalam survei tersebut mengatakan bahwa uang bisa membeli banyak kebahagiaan karena dia memang orang yang materialistis. Sebaliknya, seorang pria Vietnam berusia 66 tahun menyatakan bahwa uang bukan segalanya. Ini menandakan bahwa ukuran bahagia sangat personal dan tergantung dari nilai hidup masing-masing.

5. Uang memang penting, tapi bukan satu-satunya sumber bahagia

ilustrasi acara piknik keluarga (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi acara piknik keluarga (pexels.com/Kampus Production)

Kesejahteraan finansial memang berkontribusi besar terhadap kualitas hidup. Tapi para peneliti mengingatkan bahwa faktor lain seperti kesehatan, hubungan sosial, dan akses ke kebutuhan dasar juga punya peran besar dalam menciptakan kebahagiaan jangka panjang.

Misalnya, negara yang punya pendapatan tinggi biasanya juga punya sistem kesehatan dan pendidikan yang baik. Tapi itu belum tentu berarti warga negaranya lebih puas secara emosional. Jadi, punya cukup uang untuk hidup layak memang penting, tapi jangan abaikan aspek-aspek lain yang bisa mengisi hidup kamu dengan makna, ya.

Kalau kamu masih berpikir bahwa uang adalah segalanya, mungkin artikel ini bisa jadi bahan renungan. Uang memang bisa membeli rasa aman, kenyamanan, bahkan sedikit kesenangan. Tapi setelah batas tertentu, uang bukan lagi jaminan kebahagiaan. Hal yang lebih penting adalah bagaimana kamu menggunakan uang itu untuk menciptakan hidup yang seimbang dan penuh makna.

Jadi, alih-alih cuma kejar angka, lebih baik fokus pada kualitas hidup secara keseluruhan. Uang bisa bantu, tapi kunci kebahagiaan tetap ada di tangan kamu sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Profil PT KCN, Bagian dari BUMN yang Miliki Tanggul Beton Cilincing

15 Sep 2025, 07:02 WIBBusiness