- Utang produktif
Utang ini bisa menghasilkan uang lagi, contohnya pinjaman modal usaha, KPR, nyicil HP untuk kerja maupun ngonten, atau pinjaman pendidikan. Utang jenis ini ibarat investasi. - Utang konsumtif
Utang ini untuk sesuatu yang nilainya terus turun dan gak ada manfaat jangka panjang, misalnya nyicil motor untuk gaya-gayaan, padahal jarang dipakai. Contoh lain, kamu utang kartu kredit untuk belanja barang mewah cuma biar tampak eksis di medsos. Nah, utang seperti ini yang sering bikin orang terjebak masalah finansial.
Apakah Utang Selalu Buruk? Yuk, Kupas Tuntas!

- Utang bisa jadi pintu rezeki baru jika digunakan untuk hal produktif, seperti modal usaha atau pendidikan.
- Utang produktif adalah investasi yang menghasilkan uang lagi, seperti KPR atau pinjaman pendidikan.
- Utang konsumtif adalah untuk sesuatu yang nilainya terus turun dan tidak memberikan manfaat jangka panjang.
Banyak orang mengaitkan utang sebagai sesuatu yang negatif. Bayangannya? Kamu dikejar penagih utang, bunga numpuk, dan hidup penuh beban. karena itu, gak heran kalau sebagian orang menganggap utang itu musuh besar yang harus dihindari mati-matian.
Namun, benarkah utang itu selalu buruk? Faktanya, gak semua utang otomatis bikin hidup sengsara. Ada yang namanya utang sehat, ada juga yang jelas-jelas bikin kepala pusing tujuh keliling. Nah, biar gak salah kaprah, yuk, kita bahas bareng-bareng!
1. Utang itu netral, tergantung cara pakainya

Sama seperti pisau, utang sebenarnya alat. Pisau bisa dipakai untuk memudahkan masak, bisa juga untuk menyakiti orang. Nah, utang pun demikian. Kalau dipakai untuk hal produktif, misalnya modal usaha atau pendidikan, utang bisa jadi pintu rezeki baru. Namun, kalau dipakai untuk gaya-gayaan, seperti beli gawai terbaru, padahal HP lama masih bagus, siap-siap saja terjebak lingkaran setan. Jadi, utang itu netral, manusianya yang bikin jadi berantakan atau bermanfaat.
2. Bedakan utang produktif dan utang konsumtif

Biar lebih gampang, coba bedakan dua jenis utang ini:
Dengan paham perbedaan dua jenis utang ini, kita jadi bisa lebih bijak mengambil keputusan.
3. Bahaya “efek bola salju” kalau gak dikontrol

Salah satu alasan kenapa orang takut utang adalah efek bola salju alias snowball effect. Utang kecil kalau gak dibayar tepat waktu bisa jadi gede banget karena bunga dan denda. Kartu kredit, misalnya, bunganya bisa lebih dari 2 persen per bulan. Kalau telat bayar, yang awalnya hanya sejuta bisa jadi belasan juta dalam waktu singkat. Jadi, kuncinya adalah disiplin. Utang boleh, tapi jangan sampai lebih gede daripada kemampuan bayar kita.
4. Utang bukan satu-satunya jalan

Ini yang sering dilupakan orang: gak semua kebutuhan harus dikover dengan utang. Kadang, menunda keinginan juga solusi. Mau liburan ke luar negeri? Nabung dulu. Mau beli motor baru? Tunggu tabungan cukup. Dengan pola pikir seperti ini, kita bisa terhindar dari beban finansial yang gak perlu. Jadi, sebelum berutang, tanya dulu ke diri sendiri, "Emang harus sekarang banget atau bisa nunggu?"
5. Tips agar utang tetap sehat

Kalau memang harus utang, beberapa trik supaya tetap aman:
- hitung kemampuan bayar dengan realistis,
- pilih lembaga keuangan resmi biar gak terjebak pinjol ilegal,
- pakai utang hanya untuk hal-hal produktif, dan
- jangan tergoda cicilan panjang hanya karena kelihatannya ringan, padahal total bayarnya jauh lebih besar.
Jadi, apakah utang selalu buruk? Jawabannya tidak! Utang bisa jadi teman kalau dipakai dengan bijak, tapi bisa juga jadi musuh kalau dipakai sembarangan. Intinya, kita yang pegang kendali. Kalau pintar atur strategi, utang bisa jadi batu loncatan untuk hidup lebih maju. Namun, kalau ceroboh, siap-siap hidup dengan penuh drama finansial.