Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BNI Cetak Laba Rp5,4 Triliun di Kuartal I-2025

Kantor pusat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (dok. BNI)
Kantor pusat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (dok. BNI)

Jakarta, IDN Times - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membukukan laba bersih Rp5,4 triliun pada kuartal I-2025. Capaian laba di tiga bulan pertama 2025 itu hanya naik 1 persen dibandingkan laba bersih pada kuartai I-2024, yang sebesar Rp5,33 triliun.

Adapun pendapatan operasional perusahaan pada kuartal I-2025 sebesar Rp15,25 triliun, naik 2,8 persen secara year on year (yoy).

1. Faktor pendukung kinerja baik

Ilustrasi kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (dok. BNI)
Ilustrasi kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (dok. BNI)

Menurut Direktur Finance & Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena mengatakan kinerja keuangan perusahaan tetap solid di tengah dinamika dan tantangan ketidakpastian global.

"Pencapaian kinerja keuangan BNI pada Kuartal I-2025 mencerminkan pertumbuhan kredit yang sehat serta keberhasilan dari transformasi digital yang turut mendukung peningkatan tabungan,” kata Paolo dikutip dari keterangan resmi, Senin (28/4/2025).

2. BNI salurkan kredit Rp765 triliun di awal 2025

Ilustrasi kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (dok. BNI)
Ilustrasi kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (dok. BNI)

Adapun pertumbuhan kredit selama kuartal I-2025 sebesar 10,1 persen (yoy), dan tabungan mencapai 10,2 persen (yoy). Total penyaluran kredit per Maret 2025 mencapai Rp765,47 triliun, didorong oleh segmen korporasi yang tumbuh 16 persen (yoy), menjadi Rp433,4 triliun.

Di dalamnya, pembiayaan ke sektor swasta dan institusi naik 17 persen menjadi Rp317,1 triliun, sementara kredit ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat 13,3 persen menjadi Rp116,3 triliun.

Segmen konsumer menjadi kontributor terbesar kedua setelah korporasi dengan pertumbuhan sebesar 13 persen (yoy) menjadi Rp144,9 triliun. Pertumbuhan tertinggi berasal dari personal loan yang meningkat 13,7 persen, dan kredit pemilikan rumah (KPR) yang tumbuh 12,5 persen secara tahunan.

Pada kredit segmen menengah, pertumbuhan kreditnya ditopang dari kredit komersial yang meningkat 2,6 persen (yoy). Sedangkan pada segmen kecil tercatat pertumbuhan pembiayaan non-Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 6,1 persen (yoy).

Secara keseluruhan, komposisi kredit BNI didominasi segmen korporasi sebanyak 56,6 persen dari total pembiayaan, disusul oleh segmen konsumer 18,9 persen, kredit ke segmen menengah 12,6 persen, dan kredit segmen kecil 9,6 persen.

Sedangkan kontribusi pembiayaan dari anak usaha meningkat dari 1,6 persen menjadi 2,2 persen. Pertumbuhan kredit BNI secara konsolidasi pada kuartal I-2025 telah sesuai dengan target yang ditetapkan sepanjang tahun ini.

Dari sisi kualitas aset, rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) adalah 2 persen, dan loan at risk turun menjadi 10,9 persen dari 13,3 persen pada kuartal I-2024.

3. DPK BNI tembus Rp819 triliun

Ilustrasi rupiah. (dok. BNI)
Ilustrasi rupiah. (dok. BNI)

Pertumbuhan kredit yang sehat juga didukung oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) BNI sebesar 5 persen (yoy), menjadi Rp819,6 triliun. Pertumbuhan tertinggi berasal dari penghimpunan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) sebesar 6,3 persen, terutama pada produk tabungan yang tumbuh solid sebesar 10,2 persen (yoy) menjadi Rp257,8 triliun, dan giro tumbuh 3,4 persen (yoy) menjadi Rp320 triliun.

”Keberhasilan digitalisasi dengan hadirnya aplikasi wondr by BNI dan BNIdirect telah berkontribusi terhadap peningkatan CASA, sehingga rasio dana murah meningkat menjadi 70,5 persen terhadap total DPK atau tertinggi dari empat kuartal sebelumnya,” ujar Paolo.

Pertumbuhan yang berkualitas dari sisi kredit dan DPK mampu mendorong kenaikan net interest income (NII) sebesar 4,7 persen (yoy) menjadi Rp9,8 triliun.

Lebih lanjut, pengguna aplikasi wondr by BNI hingga Maret 2025 mencapai 6,8 juta, dengan jumlah transaksi 218 juta, dengan nilai Rp212 triliun sejak pertama kali diluncurkan pada 5 Juli 2024. BNI mencatat peningkatan jumlah transaksi melalui seluruh kanal mobile banking sebesar 57,5 persen (yoy), sedangkan total nilai transaksi tumbuh 31,1 persen (yoy).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vadhia Lidyana
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us