Bos BRI Pamer Sudah Setor ke Negara Rp90,4 Triliun

- BRI telah membayarkan dividen dan pajak sebesar Rp98,4 triliun dalam tiga tahun terakhir.
- Negara memiliki 53,19% saham BRI, sementara sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik.
- BRI berkomitmen mendukung UMKM dengan penyaluran kredit Rp1.106 triliun dan target Rp300 triliun untuk KUR pada 2025.
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Sunarso mengungkapkan bahwa kontribusi perseroan ke penerimaan negara dalam bentuk dividen dan pajak telah mencapai Rp98,4 triliun. Capaian setoran dividen tersebut merupakan akumulasi dalam tiga tahun terakhir.
"Termasuk di tanggal 16 kemarin, kita sudah nyicil bayar dividen ke porsi negara Rp10,88 triliun. Ini baru uang muka, nanti masih ada pelunasan," ujar Sunarso dalam Opening Ceremony BRI UMKM EXPO(RT) dan BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1/2025).
1. BRI telah bagikan dividen Rp20,33 triliun

Sebelumnya, BRI telah membayarkan dividen interim sebesar Rp135 per lembar saham dengan total nilai mencapai Rp20,33 triliun pada Rabu (15/1/2025). Dari total dividen interim tersebut, negara menerima Rp10,88 triliun, sementara pemegang saham publik mendapatkan Rp9,45 triliun.
Dalam struktur kepemilikan saham, negara memiliki 53,19 persen saham atau setara dengan 80,61 miliar lembar saham BBRI. Sisanya sebesar 46,81 persen atau setara dengan 70,95 miliar lembar saham dimiliki publik.
2. BRI terus memperkuat komitmen untuk dukung UMKM

Di sisi lain, BRI terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai motor penggerak utama perekonomian nasional.
Selain memberikan pembiayaan, BRI juga fokus pada pemberdayaan melalui pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha. Komitmen ini sejalan dengan Asta Cita yang diusung Pemerintah Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Kita berharap memiliki strategic response dan action plan yang tepat untuk mendukung Asta Cita melalui perlibatan secara signifikan peranan UMKM dalam pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ungkap Sunarso.
3. BRI berhasil salurkan kredit hingga Rp1.106 triliun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan BRI sudah menyalurkan Rp1.106 triliun kredit untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Adapun untuk 2025, BRI menargetkan penyaluran Rp300 triliun untuk kredit usaha rakyat (KUR). "Dan (BRI) sudah menangani 50 juta nasabah (UMKM)," ucap Airlangga.
Airlangga menyebut sektor usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu penopang ekonomi nasional karena UMKM mencakup sekitar 99 persen total unit usaha di Indonesia, berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga 60,51 persen, serta menyerap banyak tenaga kerja.
"Jadi ini target untuk ekspor kontrak tahun ini. Dan UMKM adalah tulang punggung karena ini adalah menyerap 60 persen daripada PDB dan 97 persen tenaga kerja," tegas Airlangga.
Adapun, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional saat ini baru mencapai sekitar 15,7 persen dari total ekspor nasional, masih di bawah Singapura 41 persen dan Thailand 29 persen.