BSI-Pegadaian Jadi Bank Emas Pertama RI, Bisa Serap 800 Ribu Pekerja

- Pemerintah akan meluncurkan bank emas atau bullion bank sebagai ekosistem investasi di Indonesia.
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Pegadaian akan menjadi pelopor bank emas yang diresmikan oleh Presiden Prabowo.
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, pemerintah akan segera meluncurkan bank emas atau bullion bank. Erick mengatakan, bullion bank akan menjadi ekosistem yang menjawab gejolak investasi di Indonesia.
“Di mana untuk gejolak investasi itu cukup terjaga dan ini salah satu ekosistem yang kita tawarkan ke depan untuk disosialisasi,” kata Erick di kantor Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) di Jakarta, Rabu (19/2/2025).
1. BSI-Pegadaian jadi pelaksana

Sebelumnya, Erick mengatakan, kegiatan usaha bank emas itu akan dijalankan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Pegadaian.
“BUMN melalui Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia menjadi pelopor bank emas di Indonesia yang akan segera diresmikan oleh Bapak Presiden Prabowo,” ucap Erick.
2. Bank emas bakal serap 800 ribu tenaga kerja

Selain itu, kehadiran bank emas bisa meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia, dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru, bahkan berpotensi menyerap 800 ribu tenaga kerja.
“Dari sisi ekonomi, bank emas berpotensi meningkatkan PDB Indonesia sebesar Rp245 triliun, serta berpotensi menciptakan sekitar 800 ribu lapangan kerja," tutur Erick.
3. BSI siap jalankan bisnis bullion bank

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho mengatakan, pertumbuhan BSI saat ini salah satunya didorong oleh bisnis emas.
“Jadi produk konsumer seperti emas itu memang tumbuh signifikan di Bank BSI. Bahkan untuk 2025 kami lebih optimistis lagi karena saat ini BSI secara resmi sudah mendapatkan license menjadi buliion bank,” tutur Cahyo, dikutip dari keterangan resmi.
Bisnis emas perseroan tercatat naik 78,18 persen secara tahunan. Produk cicil emas menunjukkan pertumbuhan tertinggi dengan lonjakan pembiayaan sebesar 177,42 persen secara year on year (yoy) ke angka Rp6,4 triliun.
Selain cicil emas, bisnis gadai emas BSI juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pertumbuhannya mencapai sekitar 31,3 persen secara tahunan menjadi Rp6,4 triliun pada 2024. Kualitas pembiayaan bisnis emas ini pun sangat sehat dengan Non-Performing Finance (NPF) nyaris 0 persen.